Resum Buku Bank Budgeting Teguh Pudjo Muljono_BAB XII

EVALUASI ANGGARAN

       A.    ANALISA VARIANSI
Variasi merupakan perbedaan satu hal dengan hal lain yang di perbandingkan. Perbandingan tersebut mengemukakan berbagai ragam perbedaan yang akan mempunyai makna kalau dibandingkan evaluasi pengamatan,yang lebih dalam.
a.      Analisa variansi secara kualitatif
Identifikasi apakah fariance tersebut bersifat favorable ataupun unfavorable adalah tergantung dari jenis kegiatan baik bank bersangkutan yang akan dinilai yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1.      Untuk kelompok pendapatan secara umum
2.      Untuk komponen biaya
3.      Untuk komponen aktiva
4.      Untuk kelompok DPK3
5.      Kelompok modal

b.      Analisa variansi secara kuantitatif
Bersaran variansi yang ada perlu di pecah lagi menjadi dua unsur yaitu volume transaksi yang di capai serta serta unsur besarnya harga yang dipakai di dalam transaksi di atas.
1.      Konsep variansi pendapatan bunga kredit
2.      Perhitungan variance biaya dana
3.      Total variance biaya dana

            B.     EVALUASI RASIO KEUANGAN
a.      Persipan evaluasi
1.      Adakan perbandingan antara ratio ratio satu kelompok terhadap kelompok ratio lainnya.
2.      Teliti secara cermat posisi masing-masing ratio keungan yang ada secara individual, bandingkan dengan anggaran yang ada atau bandingkan dengan ratio perbankan yang lain.
Di dalam evaluasi masing – masing ratio ini perlu di perhatikan sifat-sifatnya yang ada secara individual antara lain.
Ø  Ratio liquiditas
Rasio yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan untuk melunasi semua kewajiban yang harus segera dipenuhi (hutang jangka pendeknya).
Ø  Ratio rentabilitas
Bertujuan untuk mengetahui kemempuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya.
Ø  Ratio evisiensi
Untuk mengukur kinerja manajemen suatu bank apakah telah menggunakan semua faktor produksinya dengan tepat guna dan hasil guna
Ø  Ratio resiko usaha
Merupakan rasio yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menyanggah risiko dari aktivitas operasi.
Ø  Ratio permodalan
Merupakan penilaian terhadap kecukupan modal bank dalam meng cover eksposur risiko saat ini dan mengantisipasi eksposur risiko dimasa datang
3.      Adakan analisa secara silang dari masing-masing jenis ratio secara indifidual yang mempunyai kaitan satu sama lainnya.

b.      Aplikasi anggaran ratio keuangan
Untuk lebih mempermudah pemahaman angaran ratio keuangan dalam praktik sehari–hari baik dalam pembahasan disini akan meberikan suatu case study.


c.       Evaluasi ratio per bidang usaha
Dari ratio-ratio keuangan yang telah di bahas di muaka dapat dilakukan infentarisasi ratio-ratio tersebut :
Ø  Rate of retrun on loan
mengukur kamampuan manajemen bank mengelola kredit bank.
RRL = (interest income) / (total loans) x 100%
Ø  Interest margin on loan
IML = (Interest income–Interest expense) / (total loans) x 100%
Ø  Kredit risk ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur risiko terhadap kredit macet dengan jumlah kredit yang disalurkan.
Rumus :   CRR = bed debts / total loans x 100%
Ø  Interest capital ratio
Ø  Capital adequacy ratio
Rasio kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank.
Ø  Banking ratio
mengukur tingkat likuiditas bank dengan membandingkan jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah deposit yang dimilki).
Rumus :   BR = (Total Loans) / (total deposit) x 100%
Ø  Loans to aset ratio
Adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang menunjukkan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total asset yang dimiliki bank
Ø  Provision for loan losses
merupakan cadangan yang dibentuk dengan cara membebani perhitungan laba rugi tahun berjalan, untuk menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dan tidak diterimanya kembali sebagian atau seluruh aktiva produktif; penyisihan penghapusan aktiva produktif yang dapat diperhitungkan sebagai komponen modal pelengkap adalah maksimum persentase tertentu.
Ø  Cast of efficiency ratio
Ø  Personal efficiency ratio
Ø  Castomer profitability
Ø  Colletibility ratio

       C.    EVALUASI ATAS ASSUMPTION PLANNING
Penyimpangan yang terjadi antara anggaran dengan realisasi dapat juag terjadi karena assumption planning yang di pakai sehingga dasar penyususnan anggaran terdapat perbedaan yang sangat besar dan mendasar
a.      Review assumption planning
Untuk mengetahui lebih tepat sejauh mana fariance yang terjadi tersebut bemakna (siknifikance) terhadap kesimpulan dan kebijakan yang akan diambil oleh manajemnen bank, maka perlu di bandingkan kembali antara planning assumption pada saat penyusunan anggaran dengan realisasi yang terjadi pada saat pembuat evaluasi pelaksaaana anggraan tersebut.

b.      Analisa sensitifitas
Beberapa bentuk dari analisa sensitifitas dapatlah di realisasikan sebagai berikut :
1.       Sensitifitas secara lengkap
Di dalam analisa ini pengaruh yang ada akibat perubahan planning assumption tersebut di adakan perhitunga kembali terhadap komponen–komponen yang ada dalam neraca maupun perhitungan laba atau rugi.

2.      Profit sensitifity analysis
Apabila terdapat perbedaan antara planing assumption yang di tetapkan semula terhadap realisasi usaha yang ada tidak terlalau fundamental, misalnya hanya terdapat pada komponen bungan dana ataupun bunga kredit maka akibat perubahan tersebut dapat di simulasikan dalam perhitungan profit sensitifity

3.      Faktor serparation analysis
Apabila perbedaan planing asumtion tersebut mencakup aspek-aspek yang lebih luas tidak hanya pada dana dan bunga kredit, dapatlah digunakan pendekatan lain yang disebut factorsipartion analysis.

0 komentar: