Belajar Juga Harus Direncanakan?

“Pendidikan adalah tiket ke masa depan. Hari esok dimiliki oleh orang-orang yang mempersiapkan dirinya sejak hari ini” – Malcolm X

Tugas Itu Mudah !

“Belajar memang bukan satu-satunya tujuan hidup kita. Tetapi kalau itu saja kita tidak sanggup atasi, lantas apa yang akan kita capai” – Shim Shangmin

The Spirit Of Learning

“Jika seseorang bepergian dengan tujuan mencari ilmu, maka Allah akan menjadikan perjalanannya seperti perjalanan menuju surga” – Nabi Muhammad SAW

Man Jadda Wajada !

“Pembelajaran tidak didapat dengan kebetulan. Ia harus dicari dengan semangat dan disimak dengan tekun” – Abigail Adams

Learning From Mistake

“Adalah baik untuk merayakan kesuksesan, tapi hal yang lebih penting adalah untuk mengambil pelajaran dari kegagalan” – Bill Gates

Resum Buku Bank Budgeting Teguh Pudjo Muljono_BAB IX

ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL

Bank merupakan suatu industri jasa di bidang keuangan maka pasti terdapat perbedaan dalam komponen biaya operasionil yang ada. Bank akan membutuhkan dukungan dana untuk biaya operasionil maupun nonoperasionilnya. Dari tingkat efesiensi usaha dalam suatu bank akan menimbulkan perbedaan/perbandingan antara biaya bunga dana (interest exspense) dan biaya operasionil lainnya.
Biaya operasionil lain yang mempunyai porsi terbesar bagi setiap bank antara lain biaya tenaga kerja, biaya komunikasi, biaya pemasaran, biaya transportasi dan lain-lain. Biaya-biaya tersebut akan menjadi tanggung jawab bagi bank yang bersangkutan. Adapun bentuk-bentuk biaya yang harus dikeluarkan leh setiap bank antara lain meliputi :

A.    BIAYA PERSONIL
Biaya ini timbul sejak mulai recruitment, pendidikan/pelatihan sampai dengan pegawai yang bersangkutan meninggal. Berbagai macam biaya personil yang harus dikeluarkan oleh bank di antaranya adalah sebagai berikut :
a.      Pada Saat Recruiment Calon Pegawai :
Ø  Biaya survey kebutuhan personil untuk tahun yang akan datang.
Ø  Biaya konsultasi untuk perencanaan kebutuhan calon pegawai, calon manajer dan seterusnya.
Ø  Biaya pemasangan advertensi di surat kabara.
Ø  Biaya konsultasi untuk recruitment.
Ø  Biaya pelaksanaan testing/seleksi calon pegawai, biaya koreksi.
Ø  Biaya penyusunan materi testing dan lain-lainnya.
b.      Pada Masa Propabilition Meliputi :
Ø  Biaya pendidikan dan pelatihan.
Ø  Biaya on the job training, studi tour.
Ø  Biaya material untuk pendidikan latihan.
Ø  Biaya akomodasi selama pendidikan.
Ø  Biaya honorarium calon pegawai.
Ø  Biaya honorarium dosen/pengajar.
Ø  Biaya ujian, penyusunan laporan/tesis.
Ø  Biaya pengangkatan pegawai/penempatan pegawai, dan lain-lain.
c.       Pada Masa Tugas Efektif Bank akan Mengeluarkan Berbagai Macam Biaya antara Lain :
Ø  Gaji pegawai yang bersangkutan secara buanan.
Ø  Pajak penghasilan yang ditanggung oleh bank.
Ø  Pakaian seragam, pakaian kerja, pakaian dinas.
Ø  Tunjangan transpor, perumahan, kesehatan, cuti dan tunjangan hari raya/hari keagamaan.
Ø  Bonus, tantien, jasa produksi.
Ø  Credit call baik annual fee maupun biaya yang dikeluarkan.
Ø  Biaya untuk propesional membership.
Ø  Biaya untuk langganan majalah surat kabar, dan masih banyak yang lainnya.
d.      Pada Masa Pensiun :
Ø  Gaji pensiun bulanan/limpsum.
Ø  Pembayaran tunjangan hari tua.
Ø  Biaya perawatan kesehatan dan asuransi kesehatan.
Ø  Tunjangan rumah tangga, dan lain-lain.
Setiap bank akan berbeda-beda dalam menentukan/memberikan jenis konspesasi, gaji, fringe benefit kepada para pegawai dan pejabatnya. Selain dari itu, jenis konspensasi, gaji, fringe benefit yang akan diberikan juga dibedakan menurut ranking, kepangkatan, tingkat jabatan yang ada. Semakin tinggi ranking atau tingkat jabatan seseorang maka semakin tinggi pula imabalan yang akan diterima, hal ini diharapkan akan meningkatkan performance yang lebih baik dari setiap pegawai dalam suatu bank.
Agar biaya personil tersebut dapat disusun dengan baik, maka perlu disusunnya kebutuhan personalia dalam suatu bank menurut jenis spesialisasi/jabatan yang diperlukan.

Berbagai macam jenis spesialisasi/jabatan yang diperlukan dalam operasionil sehari-hari antara lain :


1.       Presiden Komisaris.
2.       Komisaris.
3.       President Director/Direktur Utama.
4.       Executive Vice President / Managing Director.
5.       Senior Vice President / Head Group/General Manager.
6.       Deputy General Manager.
7.       Area Manager/Kepala Wilayah.
8.       Vice President.
9.       Auditor/Chief Auditor sampai dengan Audit Clerk.
10.   Dealer/Tander.
11.   Relationship Manager/Account Officer.
12.   Customer Service Officer.
13.   Loan Officer.
14.   Head Teller-Teller.
15.   Loan Administration.
16.   Trade Service Officer.
17.   Clearingmen.
18.   Computer Programer, System Analist.
19.   Computer Operator.
20.   Project Identification/Marketing Officer.
21.   Accountant.
22.   Lawyer/Ahli Hukum/Penasihat Hukum.
23.   Communication Operator.
24.   Clerk/Pegawai Tata Usaha.
25.   Driver.
26.   Security officer/Satpam.



Dari perincian yang telah ada akan lebih memudahkan untuk menghitung berapa biaya personalia yang akan dikeluarkan, sebab :
Ø  Masing-masing jabatan / profesi sudah mempunyai ancar-ancar pasaran gaji/penghasilan/fringe benefit /konspesasi yang lazim dibayarkan oleh suatu bank kepada para pegawainya tersebut.
Ø  Isian jumlah personalia/jabatan dapat diketahui tinggal mengalikan dengan gaji/penghasilan yang diperlukan.
Di samping itu juga jenis-jenis pengeluaran dapat dipakai untuk perencanaan keperluan biaya personalia yang dibutuhkan. Setelah selesai disusun jenis jabatan, standar gaji/fringe benefit, jenis-jenis pembayaran yang dberikan dapat disusun rekapitulasi anggaran biaya personalia sebagai bagian dari komponen biaya operasionil bank.



B.     BIAYA MARKETING/PEMASARAN
Marketing merupakan suatu proses pemberian kepuasan kepada para nasabahnya dengan suatu laba yang diperoleh bank. Pengertian pemberi kepuasan yang dimaksud memiliki dimensi yang luas antara lainnya menyangkut :
v  Kualitas produk dan jasa yang diberikan.
v  Kecepatan proses pelayanan dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
v  Tingkat harga (tingkat suku bunga, suku bunga dana, selisih kurs, komisi/fee) yang dapat diterima oleh nasabah.
v  Kemudahan dan kenyamanan nasabah ketika menghubungi bank untuk melakukan suatu transaksi.
v  Tersedianya informasi yang jelas tentang spesifikasi/terms and condition dari produk dan jasa yang ditawarkan.
v  Tersedianya fasilitas berupa sarana fisik yang memadai maupun jenis variasi produk dan jasa dalam sebuah bank.
v  Adanya Company image yang baik, sehingga merupakan kebanggaan serta rasa aman bagi seorang nasabah.
v  Dan lain-lain.
Adapun kegiatan atau fungsi marketing antara lain :
a.      Di dalam Kaitannya dengan Penciptaan Produk yang Berkualitas
1)      Melakukan market research untuk mengetahui
Ø  Customer needs
Ø  Posisi bank di dalam pasar
Ø  Jenis produk dan jasa yang dapat diciptakan dan di jual untuk memenuhi customer needs
Ø  Volume kebutuhan akan suatu produk dan jasa yang dapat dipasarkan
Ø  Segmen pasar yang akan direkut/dituju
Ø  Tingkat harga yang dapat dipasang pada produk dan jasa yang akan ditawarkan kepada para nasabahnya oleh bank-bank pesaingnya
Ø  Marketing channels yang akan ditempuh.


2)      Product design dan development
Ø  Penciptaan produk dan jasa baru yang dapat dihasilkan oleh bank sesuai dengan profisionalisme para stafnya, serta sesuai dengan sarana yang ada dalam rangka memenuhi kebutuhan para nasabahnya.
Ø  Melakukan perbaikan, modifikasi produk dan jasa lama yang sudah ada agar dapat lebih berorientasi ke pasar dan dapat memperpanjang life cyclenya atau lebih dapat menarik para calon nasabah baru.
b.      Perbaikan Proses Product Placement
Agar produk dan jasa dapat dijual kepada para nasabahnya untuk mencapai segment pasar yang dituju, maka diperlukan product placement yang tepat antara lain meliputi :
1)      Network Development/Pengembangan jaringan Kerja
Untuk dapat mencapai target yang ingin dicapai tersebut maka perlu dikembangkan :
Ø  Jaringan kerja yang sesuai dengan segmen pasar yang dituju, jumlah cabang dan ATM yang memadai.
Ø  Office Layout yang memberikan kenyamanan kepada para nasabahnya.
Ø  Sarana telekomunikasi yang memadai, tersedianya fasilitas phone banking faximilie, telex, telepon dan saluran telekomunikasi lainnya.
Ø  Jumlah correspondent banking yang harus baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
2)      System Prosedur Kerja
Ø  System dan prosedur kerja yang efesien untuk tiap jenis produk dan jasa yang dijual kepada para nasabahnya.
Ø  Organisasi dan pembagian wewenang yang dapat memberikan keputusan dengan cepat.
Ø  Profesionalisme para petugas/pejabat bank di dalam menyampaikan produk dan jasa kepada para nasabahnya.


c.       Promotion
Berbagai kegiatan dalam melakukan promosi meliputi :
v  Perumusan pesan promosi yang akan dikomunikasikan kepada para nasabah/calon nasabah, perlu diingat bahwa pada hakikatnya nasabah tidak membeli produk maupun jasa tetapi lebih berorientasi kepada pemecahan ,asalah keuangan yang dihadapi serta pemuasan atas kebutuhannya.
v  Penetapan target yang ingin dituju (segmen pasar) oleh bank di dalam memasarkan produk dan jasanya.
v  Ada beberapa media promosi yang dapat dipilih untuk melakukan kegiatan promosi baik secara sendiri-sendiri maupun dalam bentuk gabungan yang lebih dikenal dengan istilah promotion mix.
Media promosi yang dapat ditempuh oleh bank antara lain meliputi:
  1. Personal selling, yaitu proses pasar melalui hubungann tatap muka antara sales person (branch manager, relationship manager, account officer, customer service, teller, direksi bank, dan lain-lain) dengan nasabah (calon nasabah).
2.      Iklan, yaitu suatu bentuk penyajian pesan promosi atas produk dan jasa yang akan dipasarkan yang dapat dilakukan melalui berbagai macam media ( saran promosi) antara lain billboard/papan reklame, advertisement/advertensi di mass media cetak di surat kabar, audio visual, outdoor promotion, direct mail, souvenir/gift, sponshorship, pemasangan banner/spanduk, entertainment, seminar/presentasi  dan pameran.
3.      Public Relation, yaitu salah satu bentuk promosi penjualan dengan menciptakan hubungan yang baik dengan masyarakat luas pada umumnya dan khususnya dengan para nasabahnya terutama di dalam menjaga citra perusahaan (company image) maupun citra akan produk dan jasa yang tersedia.

d.          Proses Pricing
Yaitu strategi pemasaran menggunakan mekanisme penetapan harga produk dan jasa bank yang dipasarkan kepada konsumen. Apabila harga turun akan mengakibatkan penjualan semakin meningkat dan apabila harga menjadi naik volume penjualan akan menurun. Dengan demikian penetapan harga (tarif jasa-jasa perbankan) yang tepat diharapkan dapat memaksimumkan volume pemasaran yang akan diperoleh.

C.    BIAYA KOMUNIKASI & TRASNPORTASI
Biaya komunikasi dan trasnportasi ini cukup tinggi karena bisnis bank memerlukan mobilitas operasionil yang cepat dan mempunyai frekuensi transaksi yang tinggi. Memang ada sebagian biaya komunikasi yang dapat dilimpahkan kepada pihak nasabah, tetapi banyak juga biaya komunikasi yang harus ditanggung oleh bank sendiri dan tidak dapat dilimpahkan pembayarannya kepada pihak nasabah.
Adapun berbagai jenis biaya komunikasi dan transportasi yang perlu dianggarkan oleh setiap periode pembukuan dapatlah disajikan sebagai berikut :
a.      Biaya Komunikasi itu sendiri meliputi :


v  Biaya sewa post box dari kantor pos
v  Biaya perangko temple
v  Biaya perangko tera
v  Biaya post paket
v  Biaya courir service
v  Biaya telepon lokal/interlokal
v  Biaya faximilie
v  Biaya telex
v  Biaya telegram
v  Biaya sewa satelit
v  Biaya radio komunikasi, dan lain-lain.


b.      Biaya Transportasi :
v  Tiket pesawat domestic, internnasional
v  Tiket kereta api/bus
v  Tiket kapal laut
v  Biaya parkir
v  Biaya tiket jalan tol
v  Biaya bahan bakar dan service
v  Biaya driver, dan lain-lain.

D.    BIAYA OPERASIONAL LAINNYA
Biaya operasionil lainnya yang dibutuhkan oleh bank untuk mendukung kelancaran usaha sehari-harinya antara lain :
§  Biaya listrik, A/C, air
§  Biaya alat tulis kantor
§  Biaya keamanan/satpam
§  Biaya cleaning service
§  Biaya sewa tanaman hias
§  Biaya makan-minum untuk karyawan
§  Biaya pajak nama dan logo bank
§  Dan lain-lain.

Macam-macam biaya tersebut bersifat tidak langsung (over head expenses) yang merupakan joint cost dan tidak dapat (sulit) dialokasikan kepada suatu jenis produk dan jasa yang dihasilkan oleh suatu bank. Sifat biaya opersionil ini sebagai supporting activities dari main business suatu bank. Namun secara teknis, ada beberapa macam jenis biaya yang sifatnya fixed cost yang tidak tergantung dari volume kegiatan usaha bank.