ANGARAN
BIDANG KREDIT
- ARTI PENTING
PERENCANAAN DAN ANGGARAN KREDIT
1. Adanya Persaingan Usaha Yang Semakin Intensif
Didalam
perbankan persaingan tidak hanya antar bank saja tetapi juga lembaga keuangan
lain yang memberikan layanan kredit seperti leasing company, pasar modal,
asuransi dan lainnya.
2. Perkebangan Geografis Usaha Bank
Dalam memberikan
pelayanan yang terbaik kepada nasabahnya, bank akan berusaha membuka cabang
sebaanyak-banyaknya baik pada tingkat regional, nasional maupun internasional.
3. Perkembangan Perekonomian Yang Cepat
Perkembangan
teknologi dan informasi dalam era globalisasi seperti sekarang memungkinkan
adanya perdagangan internasional. Oleh karena itu dalam memberikan kredit harus
mengarah ke perkembangan ekonomi yang mengarah pada hal tersebut.
4. Perubahan Kebutuhan Jasa Bank
Perkembangan
perekonomian domestik ke pasar internasional membuat perbankan untuk
mempersiapkan produk kredit dan derevativenya untuk memuaskan nasabah.
5. Perubahan Instrument Dan Finanching Method
Jika dahulu
nasabah cuma meminta cash loan, tetapi sekarang nasabah juga membutuhkan
noncash loan untuk membackup kebutuhan perdagangan dengan efisien.
6. Biaya Operasionil Yang Semakin Tinggi
Dengan meluasnya
kegiatan usaha bank dalam geografisnya dan skala jenis usahanya akan mengakibatkan
biaya operasionilnya pun semakin mahal.
7. Perkembangan Organisasi Bank
Untuk melakukan
bisnis perbankan yang efisien maka sistem organisasi kerja perlu disesuaikan
dengan perkembangan eknomi maupun
teknologi.
- FAKTOR-FAKTOR
VOLUME ANGGARAN KREDIT
a. Faktor Internal Bank
Faktor internal
terdiri dari sifat usaha, segmentasi bank itu sendiri, financial position,
source of fund, kualitas aktiva produktifnya dan faktor-faktor yang tersedia di
bank itu sendiri.
b. Faktor Eksternal Bank
Faktor eksternal
terdiri dari past, present and future competition, forcast of economic and
business activity, substitusi sumber dana yang ada, karakteristik usaha
nasabah, situasi sosial politik dan peraturan moneter yang berlaku.
- PENETAPAN PLANNING
ASSUMTION
a. Pola Permintaan Kredit
Pola permintaan
kredit dari debitur yang telah ada dapat diketahui dari para account officer / relationship
manager. Sedangkan untuk debitur yang baru dapat diketahui sejak yang
bersangkutan menjadi pemegang rekening giro.
b. Tingkat Perkembangan Perekonomian Yang Akan Datang
Kegiatan usaha
yang akan dilakukan oleh nasabah di awal tentu harus didukung oleh lingkungan
usaha yang baik agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan dinamis dan
memberikan lingkungan yang sehat bagi nasabah tersebut.
c. Tingkat Perkembangan Sosial Politik
Situasi politik
yang stabil tentu akan mendukung iklim investasi dan kegiatan usaha yang sehat.
d. Internal Rate Dan Cost Of Fund
Apabila tingkat
suku bunga dana lebih tinggi dari pasar modal, tentu hal ini kurang menarik
ekspansi usaha dengan menggunakan sumber dana dari kredit.
e. Besarnya Profit Yang Diinginkan
Target laba
dapat dijadikan salah satu acuan untuk menetapkan besarnya volume kredit yang
akan dipasarkan ditahun-tahun yang akan datang.
f. Tingkat Rasio Usaha Yang Akan Diterima
Dalam pemberian
kredit terdapat resiko bahwa kredit yang diberikan akan mengalami kegagalan dan
nasabah tidak dapat mengembalikan pokok maupun bungannya. Untuk menutup resiko
ini perlu disusun “cadangan bad debt” atau cadangan aktiva produktif.
g. Critical Point Faktor Produksi
Untuk dapat
mencapai sasaran usahanya harus dikaji kembali sarana yang tersedia (market,
man, management, money, methods, macro economic, mentality, material dan
machine) apakah terdapat hambatan.
h. Posisi Financil Bank Yang Ada
Tingkat CAR,
ATMR, LDR, NOP, %KUK, MAX LLL yang
semuanya akan menjadi batas ekspansi.
- PENGKAJIAN RISIKO
a. Risiko Sifat Usaha
Risiko yang ada
pada masing-masing jenis usaha. meliputi volume kredit yang diberikan, prospek
pemasaran, prospek produksi, dll.
b. Risiko Geografis
Evaluasi atas
tingkat kualitas dari sektor/jenis usaha dimasing-masing daerah kerja dari
cabang-cabang bank yang bersangkutan.
c. Risiko Musim/Waktu
Pemberian
fasilitas kredit diarahkan dalam rangka memenuhi kebutuhan nasabah dalam menghadapi
musim yang tidak dapat diubah manusia.
d. Risiko Politis
Untuk
mengantisipasi gangguan keamanan politik dan sosial, maka nasabah yang
melakukan ekspor kenegara yang politiknya masih belum stabil maka perlu
diadakan pembatasan kredit ekspornya.
e. Risiko Moneter
Tingkat inflasi
yang tinggi akan berpengaruh pada proyek jangka panjang karena dat terjadi over
run cost.
f. Risiko Persaingan
Persaingan dapat
mengakibatkan terjadi kegagalan kredit karena ingin memberikan pelayanan yang terbaik,
dalam pemberian kredit pu tergesa-gesa dan menyimpang dari prinsip perkreditan
yang sehat.
g. Risiko Uncertainty
Kredit diberikan
untuk modal usaha dan akan dibayar pada periode yang akan datang yang penuh
ketidakpastian.
- JENIS-JENIS KREDIT
a. Menurut Objek Yang Dibiayai
Terdiri dari kredit investasi/term loan,
kredit modal kerja dan non cash loan.
b. Menurut Jenis Valuta
Pemberian kredit
dengan valuta yang berbeda dalam rangka memenuhi kebutuhan nasabah.
c. Menurut Sumber Dananya
Terdiri dari
kredit dengan dana dari bank yang bersangkutan, kredit dengan dana likuiditas
bank indonesia, kredit konsorsium, kredit sindikasi, two step loan, buyer’s
credit dan channeling kredit.
d. Menurut Sektor Ekonomi
Kredit menurut
sektor ekonomi dimaksudkan agar kredit tersebut dapat diarahkan ke sektor usaha
yang prospektif dimasa yang akan datang.
e. Menurut Sifat Perputaran Dana Yang Diperlukan
Terdiri dari
kredit dengan declining balance, revolving credit, selfliquidating credit dan
jenis kredit dengan platfond terikat.
f. Menurut Wewenang
Kredit yang diputuskan
oleh manajemen tingkat bawah menyangkut
jumah yang kecil dan jangka waktu yang relatif pendek. Sedangkan manajemen
tingkat tinggi, selain jumlahnya besar juga jangka waktu yang panjang dan
proyek-proyek yang complicated.
g. Dalam Rangka Pelaksanaan Fungsi Bank Sebagai Agent
Of Development
Terdiri dari
kredit usaha kecil/kredit kelayakan usaha, kredit kepada koperasi dan kredit
kepada perusahaan inti rakyat.
- PENETAPAN SASARAN
PERENCANAAN DAN ANGGARAN KREDIT
a. Untuk Mendapatkan Interest Income
Pemberian kredit
bertujuan untuk mendapatkan bunga (interest income) dengan landing rate yang
lebih besar dari biaya dana yang dikeluarkan.
b. Untuk Penetrasi Pasar
Pemberian kredit
dalam jumlah besar dan cepat keputusannya tentu akan menarik banyak masyarakta
untuk menjadi nasabah.
c. Untuk Mengembangkan Bisnis Bank Yang Lain
Kredit yang
diberikan bertujuan untuk memancing dan memasarkan produk dan jasa bank yang
lain seperti bank garansi, counter guarantee, dll.
d. Untuk Memasarkan Idle Capacity Dan Memaksimalkan
Organisasi Bank
Mengupayakan
agar nasabah tidak pindah ke bank lain yang memberikan jenis transaksi keuangan
yang sama.
e. Untuk Pelaksanaan Fungsi Bank Sebagai Agent Of
Development
Didalam
penyusunan anggaran kredit maka bank harus juga membantu mengalokasikan
sebagian kreditnya untuk membangun sektor-sektor ekonomi yang masih tertinggal.
f. Untuk Pengembangan Segment Pasar
Mengembangkan
pangsa pasarnya dengan memperluas net working ke wilayah atau kota lain dengan
lebih mengalokasikan kredit pada usaha dari segmen yang telah dikuasai.
- PERHITUNGAN
ANGGARAN KREDIT
a. Perhitungan Dana
Untuk dapat
memberikan kredit bank harus mempunyai dana yang jumlahnya mencukupi, jangka
waktu yang sesuai dan tingkat biaya dananya relatif lebih rendah dari lending
ratenya serta perlu memperhatikan tingkat likuiditasnya.
b. Market Approach
Bank akan
mencari objek yang akan diberikan kredit dan setelah dapat proyek yang
benar-benar feasible baaru bank mencari dananya. Adapun beberapa model dalam
perencanaan ini yaitu statistical technic, industrial relationship, market
share, corrollary technic, relationship business, equilibrium supplay and
demand, market faktor dan market test.
c. Target Approach
Untuk
melaksanakan target dapat dimanifestasikan dalam pentuk perencanaan dan anggaran
kredit yang harus dicapai dalam periode yang akan datang. Ada berbagai
alternatif bentuk target tersebut yaitu target laba yang harus dicapai, target
diversifikasi dan target perbaikan kualitas kredit.
- PERENCANAAN
ANGGARAN KREDIT
a. Bentuk-Bentuk Anggaran Pendapatan Kredit
Bentuk
pendapatan kredit lainnya yang bersifat tidak langsung antara lain dari
Ø
Retour Komisi
Ø
Bebagai macam jasa pihak
ketiga antara lainnya dari Konsultan, Notaris, Appraisal, Lawyer dan lain-lain.
b. Mekanisme Penetapan Suku
Bunga Kredit
Dalam penetapan
suku bunga kredit yang dikennakan kepada nasabah maka perbankan paling tidak
harus memperhatikan tiga hal yaitu :
Ø
Komposisi biaya dana dan
kondisi dari bank yang bersangkutan
Ø
Bargaining position dari
nasabah
Ø
Market price yang berlaku
Adapun bentuk-bentuk
pendekatan loan pricing dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Cost Plus Pricing
Approach
2. Penetration Pricing
Approach
3. Marginal Pricing Approach
4. Market Pricing Approach
5. Skiming Pricing Approach
6. Relationship Pricing
Approach
- ESTIMASI BIAYA
KREDIT
a. Anggaran Biaya Dana
Anggaran
biaya dana yang dipakai untuk pembelanjaan kegiata Bidang Perkreditan. Ada
berbagai jenis biaya dana yang erat kaitannya dengan proses pemberian kredit
antara lain:
1. Cost of
Borrowing
2. Cost of
Mixed Fund/Bleded Fund
3. Cost of
Lonable Fund
4. Cost of Fund
5. Cost of
Money
6. Cost of
Operable Fund (Cost Investable Fund)
b. Anggaran Biaya Personalia
Pengelola kredit
disuatu bank dapat dibedakan personalia yang langsung menangani kredit (direct
expense) tetapi ada juga yang menangani secara tidak langsung serta menangani
kegiatan lainnya (indirect expense) yang juga menimbulkan joint cost.
c. Anggaran Penghapusan Debitur Dubious
Dalam pemberian
kredit terdapat resiko bahwa kredit yang diberikan akan mengalami kegagalan dan
nasabah tidak dapat mengembalikan pokok maupun bungannya. Untuk menutup resiko
ini perlu disusun “cadangan bad debt” atau cadangan aktiva produktif.
d. Bank Premisses Expenses
Biaya depresiasi
atau biaya sewa atas dasar penggunaan sarana kerja (aktiva tetap) yang
digunakan oleh bank di dalam melaksanakan kegiatan perkreditan.
e. Material Dan Office Supplies
Untuk melaksanakan kegiatan perkreditan
tersebut perlu pula dianggarkan biaya-biaya yang berkenaan dengan penggunaan
alat-alat kantor.
f. Profesional Expenses
Di dalam rangka
kegiatan perkreditan sering-sering diperlukan bantuan jasa pada profesional
seperti public accountant, berbagai jenis jasa konsultan, lawyer, apprasial
company, asuransi, notaris, dll.
g. Marketing Expenses
Bank secara
proaktif memasarkan jasa-jasanya dibidang kredit, dan tidak lagi menunggu calon
nasabah mengajukan permohonan kredit.
h. Office Expenses
Biaya kantor
yang perlu dianggarkan untuk mendukung kegiatan perkreditan antara lain
Institusional expenses, office expense,telecomunication expense, transportation
expense, dll.
- REKAPITULASI
ANGGARAN KREDIT
Berikut beberapa bentuk tabulasi / rekapitulasi
dari anggaran kredit yang dapat disajikan sebagai berikut :
a.
Anggaran Menurut Jenis Kredit Yang Diberikan
b.
Anggaran Kredit Menurut Sektor Industri
c.
Anggaran Kredit Menurut Cabang Pemberi Kredit
d.
Anggaran Pendapatan Dan Biaya Kredit
0 komentar:
Posting Komentar