PERANAN
ANGGARAN SEBAGAI ALAT MANAJEMEN BANK
Tiga fungsi pokok
manajemen yaitu Fungsi perencanaan, Fungsi pelaksanaan dan Fungsi pengawasan.
Terutama fungsi perencanaan dan pengawasan banyak alat dan cara yang dapat
ditempuh salah satunya yaitu anggaran.
Perbedaan
Manajemen Activity dan Budgetting Activity
Manajaement
Activity
|
Budgetting
Activity
|
Planning
|
Penetapan sasaran dan tujuan
perusahaan, pengumpulan data ekstern dan intern yang dibutuhkan untuk planning,
pengadaan evaluasi dari berbagai alternative dalam pemilihan plan of action,
pengembangan dan pemberian persetujuan terhadap final plan.
|
Organizing dan staffing
|
Penetapan tugas dan tanggung jawab
pencapaian atau pelaksanaan rencana kerja baik perorangan maupun untuk tiap
kesatuan kerja yang ada pada perusahaan tersebut.
|
Communicating atau coordinating
|
Membina terciptanya saling pengertian
serta mencari alas an yang rasionil tentang pemilihan sasaran dan tujuan
perusahaan. Serta penetapan batas-batas kewenangan serta syarat performance
yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan tersebut.
|
Directing
|
Pemberian kewenangan unutk pelakanaan
kegiatan yang telah dituju, mengadakan monitoring terhadap masing-masing
individu maupun kesatuan kerja serta pemilihan langkah-langkah yang perlu
untuk perbaikan performance tersebut.
|
Measuring
|
Mengumpulkan data keuangan maupun
nonkeuangan sebagai dasar untuk mengukur tingkat kemajuan yang telah dicapai
seperti yang telah ditetapkan dalam rencana kerja.
|
Controlling
|
Menyediakan informasi yang perlu untuk
pengambilan keputusan atau tindak lanjut apabila terjadi penyimpangan.
|
A. ANGGARAN SEBAGAI
ALAT PERENCANAAN KEGIATAN PERBANKAN
Anggaran
telah membahas kebutuhan manajemen dalam fungsinya yaitu perencanaan, baik
untuk perencanaan jangka pendek maupun perencanaan jangka panjang, ataupun
perencanaan yang bersifat politis, strategis, taktis, sampai dengan perencanaan
operasionil. Kesemuanya dirumuskan secara terpadu dan sistematis didalam
anggaran. Berikut sifat-sifat anggaran yang baik :
a.
Anticipatory
Decision Making
Yaitu segala
sesuatu yang dilakukan untuk masa yang akan datang harus telah dipertimbangkan,
dipikirkan dan diputuskan alternative yang terbaik sebelum kegiatan tersebut
dilakukan.
b.
System
Of Decision
Yaitu suatu perencanaan yang tidak dapat dilakukan
sepotong-potong, karena keberhasilan suatu badan usaha dalam mencapai sasaran
sangat tergantung keserasian dalam mengelola masing-masing faktor produksi
dalam suatu keterpaduan.
c.
Ciri
Rencana Usaha lain
Maksudnya
rencana disusun secara lengkap untuk masing-masing jenis kegiatan daan juga
disusun untuk masing-masing tingkat manajemen.
B. ANGGARAN SEBAGAI
ALAT ORGANIZING
Perencanaan yang jelas akan membantu manajemen dalam
menyusun organisasinya. Hal ini dikarenakan :
a. Rencana
kerja yang jelas akan memudahkan dalam penyusunan bentuk maupun sifat dari
struktur organisasi yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan operasionil yang
akan dilakukan didalam rencana tersebut.
b. Rencana
kerja yang jelas akan memudahkan dalam penyusuna job description bagi setiap
jabatan atau setiap posisi yang ada pada struktur organisasi tersebut.
c. Selanjutnya
pihak manajemen akan lebih mudah untuk memilih kualitas dan kuantitas dari para
personalia yang akan menduduki masing-masing jabatan atau masing-masing posisi
yang ada pada struktur organisasi tersebut.
d. Jika
ketiga hal diatas telah terpenuhi maka selanjutnya span of control dari
organisasi dapat diatur sedemikian rupa sehingga beban organisasi itu sendiri
maupun para individu yang menduduki jabatan dalam organisasi tersebut dapat
ditetapkan secara operasionil.
C. ANGGARAN SEBAGAI
ALAT COMMUNICATING ATAU COORDINATING
Fungsi koordinasi akan terlihat dan tercipta akibat
adanya motivasi para pelaksana di dalam pencapaian target usaha yang tidak
mungkin tercapai tanpa kerja sama dengan unit-unit yang lain. Sehingga
timbullah komunikasi antar unit yang bersangkutan. Hal ini akan membantu
masing-masing pihak dalam pemecahan masalah yang dihadapi.
Fungsi koordinasi dan komunikasi terjadi dari
sifat-sifat perbankan itu sendiri, sebagai contoh dalam pengadaan mesin yang di
impor, karena unit kerja telah mempunyai target usaha masing-masing, maka mau tidak
mau masing-masing unit kerja terkait membutuhkan informasi dana lainnya.
Fungsi koordinasi selanjutnya yaitu di dalam menjaga
tingkat performance masing-masing unit kerja pada proporsi yang telah
direncanakan agar tidak terjadi overcapacity disuatu sisi dan undercapacity
disisi lainnya.
D. ANGGARAN SEBAGAI
ALAT DIRECTING ATAU ACTUATING
Dengan adanya anggaran maka anggota manajemen
mempunyai wewenang untuk mencapai sasaran yang telah dicapai oleh bank melalui
perintah-perintah yang dikeluarkan oleh top manajemen terhadap middle
manajement, serta perintah-perintah yang dikeluarkan middle manajement terhadap
lower manajement. Perintah tersebut mudah dipahami dan dilaksanakan karena
terdapat dalam scenario anggaran.
Ditinjau dari sudut administrasi keuangan, maka
anggaran juga merupakan wewenang utnuk
mengeluarkan atau membayar sejumlah tertentu untuk pembayaran suatu pengeluaran
tertentu yang diatur di dalam anggaran. Jadi anggaran yang telah disahkan
secara formal akan menjadi sumber timbulnya keputusan yang akan dilakukan oleh
tiap tingkatan manajemen.
Selain itu, dengan adanya anggaran maka akan
bermanfaat bagi manajemen bank dalam menyusun policies, strategis dan taktis
yang akan ditempuh dalam kegiatan sehari-hari dalam proporsi yang sesuai dengan
tingkatan manajemen.
Anggaran juga sangat membantu anggota-anggota baru
dalam melaksanakan perintah-perintah dalam melaksanakan tugas yang telah
dilakukan anggota terdahulu, mungkin dengan gaya kepemimpinannya sendiri.
E. ANGGARAN SEBAGAI
ALAT PENGUKURAN PERFORMANCE
Anggaran
menjadi patokan (standar) yang akan dipakai sebagai alat untuk mengukur sejauh
mana unit-unit kerja tersebut yang telah berhasil atau gagal didalam melaksanakan kegiatannya.
Besar
kecilnya keberhasilan atau kegagalan dari masing-masing unit kerja akan diukur
dari besar kecilnya tingkat variance antara anggaran dengan realisasi kerja
yang ada. Dikatakan menguntungkan (favoreable Variance) apabila manajemen dapat melampaui target
pendapatan yang telah di tetapkan dalam
anggaran atau manajemen dapat menekan biaya-biaya usaha sehingga realisasi di
bawah anggaran yang telah ditetapkan dan sebaliknya.
Ketepatan anggaran sebagai alat ukur performance
suatu unit kerja akan sangat tergantung dari dari ketepatan penyusunan (kualitas)
dari anggaran tersebut secermat mungkin. Disamping itu validitas anggaran harus
dilakukan evaluasi secara periodic.
Pengukuran performance dari suatu unit kerja melalui
anggaran ini akan banyak memberikan manfaat bagi bank itu sendiri sebagai unit
ENTITY maupun kepada masing-masing pribadi manajemen yang bersangkutan.
Manfaat
pengukuran performance tersebut untuk bank itu sendiri antara lain:
Ø Untuk
mengetahui sampai sejauh mana tingkat efisiensi yang dicapai suatu unit kerja
dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Ø Untuk
mengetahui berbagai kebijaksanaan baik yang bersifat politis, strategis, taktis
ataupun kebijaksanaan terhadap implementasi yang harus ditempuh oleh manajemen
di dalam mencapai anggaran yang telah ditetapkan.
Ø Untuk
mengukur prestasi kerja masing-masing manajemen rencana pribadi untuk tujuan
promosi, kenaikan gaji mutasi dan lain-lain.
Ø Sebagai
umpan balik untuk segala bentuk perbaikan operasi bank yang bersangkutan.
F. PERANAN ANGGARAN
SEBAGAI ALAT PENGAWASAN
Bila dihubungkan dengan manajemen, maka pengawasan
yang bersifat kuantitatif akan lebih menonjol bila dibanding kualitatif. Hal
ini karena anggaran lebih banyak menyajikan ukuran-ukuran kuantitatif
dibandingkan kualitatif.
Tujuan
dari pengawasan yaitu:
Ø Untuk
penjagaan dan pengamanan harta milik bank.
Ø Untuk
mendorong dicapainya efisiensi kerja yang lebih baik.
Ø Untuk
mendorong dipatuhinya kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
Ø Untuk
memperoleh adanya administrasi keuangan yang tepat waktu, tepat guna dan
teliti.
Tujuan pengawasan tersebut dapat diwujudkan melalui
anggaran yang dapat diuraikan secara
singkat sebagai berikut:
1. Pada
dasarnya anggaran itu sendiri merupakan suatu sistem otoritas atas investasi
biaya, baik biaya usaha (modal kerja) maupun untuk biaya investasi.
2. Dengan
adanya sistem anggaran yang berlaku di bank yang bersangkutan juga akan
memotivasi adanya sistem administrasi yang baik yang berupa pencatatan
pengeluaran biaya tersebut kedalam pos-pos yang sesuai dengan struktur
rekeningnya.
3. Sistem
anggaran yang baik akan dapat memberikan perlindungan terhadap penerimaan
(revenue) yang seharusnya diterima oleh bank jangan sampai mengalami kebocoran.
4. Dengan
sistem anggaran yang baik dapat mengukur prestasi kerja ataupun pendapatan yang
diterima atau mengukur biaya-biaya yang seharusnya dikeluarkan.
Dengan adanya anggaran maka angka masing-masing mata
anggaran akan dapat dipakai sebagai trigger point dari masing-masing kegiatan
yang telah dirumuskan dalam masing- masing mata anggaran yang bersangkutan.
Dengan demikian maka anggaran dapat dipakai sebagai alat untuk mengantisipasi
problem-problem potensial yang akan timbul dikemudian hari agar dapat dicegah
sedini mungkin dengan pemecahan setepat-tepatnya.
0 komentar:
Posting Komentar