Resum Buku Bank Budgeting Teguh Pudjo Muljono_BAB II


PERANAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT MANAJEMEN BANK

Tiga fungsi pokok manajemen yaitu Fungsi perencanaan, Fungsi pelaksanaan dan Fungsi pengawasan. Terutama fungsi perencanaan dan pengawasan banyak alat dan cara yang dapat ditempuh salah satunya yaitu anggaran.

Perbedaan Manajemen Activity dan Budgetting Activity
Manajaement Activity
Budgetting Activity
Planning
Penetapan sasaran dan tujuan perusahaan, pengumpulan data ekstern dan intern yang dibutuhkan untuk planning, pengadaan evaluasi dari berbagai alternative dalam pemilihan plan of action, pengembangan dan pemberian persetujuan terhadap final plan.
Organizing dan staffing
Penetapan tugas dan tanggung jawab pencapaian atau pelaksanaan rencana kerja baik perorangan maupun untuk tiap kesatuan kerja yang ada pada perusahaan tersebut.
Communicating atau coordinating
Membina terciptanya saling pengertian serta mencari alas an yang rasionil tentang pemilihan sasaran dan tujuan perusahaan. Serta penetapan batas-batas kewenangan serta syarat performance yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan tersebut.
Directing
Pemberian kewenangan unutk pelakanaan kegiatan yang telah dituju, mengadakan monitoring terhadap masing-masing individu maupun kesatuan kerja serta pemilihan langkah-langkah yang perlu untuk perbaikan performance tersebut.
Measuring
Mengumpulkan data keuangan maupun nonkeuangan sebagai dasar untuk mengukur tingkat kemajuan yang telah dicapai seperti yang telah ditetapkan dalam rencana kerja.
Controlling
Menyediakan informasi yang perlu untuk pengambilan keputusan atau tindak lanjut apabila terjadi penyimpangan.

A. ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN KEGIATAN PERBANKAN
Anggaran telah membahas kebutuhan manajemen dalam fungsinya yaitu perencanaan, baik untuk perencanaan jangka pendek maupun perencanaan jangka panjang, ataupun perencanaan yang bersifat politis, strategis, taktis, sampai dengan perencanaan operasionil. Kesemuanya dirumuskan secara terpadu dan sistematis didalam anggaran. Berikut sifat-sifat anggaran yang baik :
a.      Anticipatory Decision Making
Yaitu segala sesuatu yang dilakukan untuk masa yang akan datang harus telah dipertimbangkan, dipikirkan dan diputuskan alternative yang terbaik sebelum kegiatan tersebut dilakukan.
b.      System Of Decision
Yaitu suatu perencanaan yang tidak dapat dilakukan sepotong-potong, karena keberhasilan suatu badan usaha dalam mencapai sasaran sangat tergantung keserasian dalam mengelola masing-masing faktor produksi dalam suatu keterpaduan.
c.       Ciri Rencana Usaha lain
Maksudnya rencana disusun secara lengkap untuk masing-masing jenis kegiatan daan juga disusun untuk masing-masing tingkat manajemen.

B. ANGGARAN SEBAGAI ALAT ORGANIZING
Perencanaan yang jelas akan membantu manajemen dalam menyusun organisasinya. Hal ini dikarenakan :
a.       Rencana kerja yang jelas akan memudahkan dalam penyusunan bentuk maupun sifat dari struktur organisasi yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan operasionil yang akan dilakukan didalam rencana tersebut.
b.      Rencana kerja yang jelas akan memudahkan dalam penyusuna job description bagi setiap jabatan atau setiap posisi yang ada pada struktur organisasi tersebut.
c.       Selanjutnya pihak manajemen akan lebih mudah untuk memilih kualitas dan kuantitas dari para personalia yang akan menduduki masing-masing jabatan atau masing-masing posisi yang ada pada struktur organisasi tersebut.
d.      Jika ketiga hal diatas telah terpenuhi maka selanjutnya span of control dari organisasi dapat diatur sedemikian rupa sehingga beban organisasi itu sendiri maupun para individu yang menduduki jabatan dalam organisasi tersebut dapat ditetapkan secara operasionil.

C.  ANGGARAN SEBAGAI ALAT COMMUNICATING ATAU COORDINATING
Fungsi koordinasi akan terlihat dan tercipta akibat adanya motivasi para pelaksana di dalam pencapaian target usaha yang tidak mungkin tercapai tanpa kerja sama dengan unit-unit yang lain. Sehingga timbullah komunikasi antar unit yang bersangkutan. Hal ini akan membantu masing-masing pihak dalam pemecahan masalah yang dihadapi.
Fungsi koordinasi dan komunikasi terjadi dari sifat-sifat perbankan itu sendiri, sebagai contoh dalam pengadaan mesin yang di impor, karena unit kerja telah mempunyai target usaha masing-masing, maka mau tidak mau masing-masing unit kerja terkait membutuhkan informasi dana lainnya.
Fungsi koordinasi selanjutnya yaitu di dalam menjaga tingkat performance masing-masing unit kerja pada proporsi yang telah direncanakan agar tidak terjadi overcapacity disuatu sisi dan undercapacity disisi lainnya.

D. ANGGARAN SEBAGAI ALAT DIRECTING ATAU ACTUATING
Dengan adanya anggaran maka anggota manajemen mempunyai wewenang untuk mencapai sasaran yang telah dicapai oleh bank melalui perintah-perintah yang dikeluarkan oleh top manajemen terhadap middle manajement, serta perintah-perintah yang dikeluarkan middle manajement terhadap lower manajement. Perintah tersebut mudah dipahami dan dilaksanakan karena terdapat dalam scenario anggaran.
Ditinjau dari sudut administrasi keuangan, maka anggaran juga merupakan  wewenang utnuk mengeluarkan atau membayar sejumlah tertentu untuk pembayaran suatu pengeluaran tertentu yang diatur di dalam anggaran. Jadi anggaran yang telah disahkan secara formal akan menjadi sumber timbulnya keputusan yang akan dilakukan oleh tiap tingkatan manajemen.
Selain itu, dengan adanya anggaran maka akan bermanfaat bagi manajemen bank dalam menyusun policies, strategis dan taktis yang akan ditempuh dalam kegiatan sehari-hari dalam proporsi yang sesuai dengan tingkatan manajemen.
Anggaran juga sangat membantu anggota-anggota baru dalam melaksanakan perintah-perintah dalam melaksanakan tugas yang telah dilakukan anggota terdahulu, mungkin dengan gaya kepemimpinannya sendiri.

E.  ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGUKURAN PERFORMANCE
Anggaran menjadi patokan (standar) yang akan dipakai sebagai alat untuk mengukur sejauh mana unit-unit kerja tersebut yang telah berhasil atau gagal  didalam melaksanakan kegiatannya.
Besar kecilnya keberhasilan atau kegagalan dari masing-masing unit kerja akan diukur dari besar kecilnya tingkat variance antara anggaran dengan realisasi kerja yang ada. Dikatakan menguntungkan (favoreable Variance)  apabila manajemen dapat melampaui target pendapatan yang telah di tetapkan  dalam anggaran atau manajemen dapat menekan biaya-biaya usaha sehingga realisasi di bawah anggaran yang telah ditetapkan dan sebaliknya.
Ketepatan anggaran sebagai alat ukur performance suatu unit kerja akan sangat tergantung dari dari ketepatan penyusunan (kualitas) dari anggaran tersebut secermat mungkin. Disamping itu validitas anggaran harus dilakukan evaluasi secara periodic.
Pengukuran performance dari suatu unit kerja melalui anggaran ini akan banyak memberikan manfaat bagi bank itu sendiri sebagai unit ENTITY maupun kepada masing-masing pribadi manajemen yang bersangkutan.
Manfaat pengukuran performance tersebut untuk bank itu sendiri antara lain:
Ø  Untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat efisiensi yang dicapai suatu unit kerja dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Ø  Untuk mengetahui berbagai kebijaksanaan baik yang bersifat politis, strategis, taktis ataupun kebijaksanaan terhadap implementasi yang harus ditempuh oleh manajemen di dalam mencapai anggaran yang telah ditetapkan.
Ø  Untuk mengukur prestasi kerja masing-masing manajemen rencana pribadi untuk tujuan promosi, kenaikan gaji mutasi dan lain-lain.
Ø  Sebagai umpan balik untuk segala bentuk perbaikan operasi bank yang bersangkutan.

F.     PERANAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGAWASAN
Bila dihubungkan dengan manajemen, maka pengawasan yang bersifat kuantitatif akan lebih menonjol bila dibanding kualitatif. Hal ini karena anggaran lebih banyak menyajikan ukuran-ukuran kuantitatif dibandingkan kualitatif.
Tujuan dari pengawasan yaitu:
Ø  Untuk penjagaan dan pengamanan harta milik bank.
Ø  Untuk mendorong dicapainya efisiensi kerja yang lebih baik.
Ø  Untuk mendorong dipatuhinya kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
Ø  Untuk memperoleh adanya administrasi keuangan yang tepat waktu, tepat guna dan teliti.
Tujuan pengawasan tersebut dapat diwujudkan melalui anggaran yang dapat diuraikan  secara singkat sebagai berikut:
1.      Pada dasarnya anggaran itu sendiri merupakan suatu sistem otoritas atas investasi biaya, baik biaya usaha (modal kerja) maupun untuk biaya investasi.
2.      Dengan adanya sistem anggaran yang berlaku di bank yang bersangkutan juga akan memotivasi adanya sistem administrasi yang baik yang berupa pencatatan pengeluaran biaya tersebut kedalam pos-pos yang sesuai dengan struktur rekeningnya.
3.      Sistem anggaran yang baik akan dapat memberikan perlindungan terhadap penerimaan (revenue) yang seharusnya diterima oleh bank jangan sampai mengalami kebocoran.
4.      Dengan sistem anggaran yang baik dapat mengukur prestasi kerja ataupun pendapatan yang diterima atau mengukur biaya-biaya yang seharusnya dikeluarkan.

Dengan adanya anggaran maka angka masing-masing mata anggaran akan dapat dipakai sebagai trigger point dari masing-masing kegiatan yang telah dirumuskan dalam masing- masing mata anggaran yang bersangkutan. Dengan demikian maka anggaran dapat dipakai sebagai alat untuk mengantisipasi problem-problem potensial yang akan timbul dikemudian hari agar dapat dicegah sedini mungkin dengan pemecahan setepat-tepatnya.

0 komentar: