Resum Buku Bank Budgeting Teguh Pudjo Muljono_BAB IV

SARANA ANGGARAN

Kebutuhan akan anggaran oleh tiap bank tentu akan berbeda dengan bank lainnya hal ini disebabkan oleh ukuran besar maupun kecilnya bank yang bersangkutan serta jenis kegiatan dari bank itu sendiri.

A.    ORGANISASI
Di dalam suatu struktur organisasi perlu adanya satu divisi atau departemen khusus yang bertugas untuk mengelola segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah anggaran, maksud dari dibentuknya divisi atau departemen  khusus ini tentu agar kualitas anggaran itu dapat benar-benar sesuai dengan kebutuhan bank yang bersangkutan serta mendapat dukungan penuh dari semua anggota manajemen di dalam pelaksanaannya. 
Memang sebaiknya organisasi anggaran tersebut berdiri sendiri dalam tingkat division dibawah koordinasi seorang General Manajer yang senior. Sehingga dapat kita lihat bahwa kegiatan anggaran itu tidak berdiri sendiri tetapi memiliki kaitan dengan kegiatan planning dan development secara erat. Dari hasil research dan statistical analysis akan dapat diketahui bentuk kegiatan perekonomian dan dan kegiatan moneter serta kebutuhan dari para konsumen. Kemudian produk development akan menciptakan produk baru untuk para customernya. Sedangkan organization and method akan mempersiapkan sruktur organisasi sebagai modal untuk menampung kegiatan yang akan dilakukan dikemudian hari serta sekaligus mempersiapkan sarana sistem dan prosedur kerja yang akan ditempuhnya. Dan akhirnya corporate planning & budgeting akan menerjemahkan semua kegiatan tersebut dalam bentuk satuan nilai uang serta melakukan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan operasionil dibandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan seperti pada masing-masing kegiatan tersebut.
Dalam pelaksanaan evaluasi ini unit planning & development perlu pula memperhatikan hasil kerja dan rekomendasi dari controller/internal auditor tentang variance analysis yang disampaikan kepadanya sebagai umpan balik untuk penyusunan rencana yang lebih baik dikemudian hari.
Perlu diperhatikan pula di dalam penyusunan organisasi anggaran tersebut yaitu faktor branch network di bank yang sangat luas, serta approaches yang ada dalam penyusunan anggaran.

B.     BANTUAN AKUNTASI TERHADAP KEGIATAN ANGGARAN
Manfaat akuntasi adalah yaitu sebagai alat untuk mencatat dan menyajikan semua transaksi yang terjadi di suatu bank dan melaporankan ke dalam neraca dan perhitungan laba/rugi. Dengan demikian semua transaksi yang ada bermanfaat sebagai alat pengukur performance dari bank yang bersangkutan.
Terdapat perbedaan principal antara angka-angka akuntansi dan anggaran yaitu akuntansi mendasarkan diri pada past performance atau angka-angka historis, sedangkan anggaran dalam anggaran transaksi-transaksi yang dicatat adalah transaksi yang telah terjadi atau sudah dipastikan akan terjadi di kemudian hari. Sedangkan kejadian-kejadian yang akan datang tidaklah selalu sama atau merupakan kelanjutan dari kejadian-kejadian  transaksi dimasa lalu dan di sisi angka-angka anggaran adalah ukuran dari performance yang ingin dicapai untuk waktu yang akan datang, yang disusun melalui suatu proses yang cukup panjang. Sehingga dapat diketahui bahwa peranan akuntasi terhadap anggaran yaitu :
a.      Akuntasi Sebagai Media Penyedia Informasi Keuangan
Pada tahap awal setiap jenis transaksi yang akan dilakukan oleh bank dibandingkan terlebih dahulu dengan anggaran dari bank tersebut serta dibandingkan pula anggaran yang dilaksanakan untuk pengeluaran. Dari tiap jenis informasi yang terjadi akan  memberikan input kepada manajemen sebagai informasi apakah pelaksanaan transaksi tersebut tidak tepat atau belum. 
Pada tahap awal informasi  tersebut akan banyak digunakan oleh lower  management, setelah transaksi-transaksi dalam sub ledger maka informasi ini akan bermanfaat bagi middle management. Kemudian sub ledger tersebut direkap dalam neraca dan perhitungan laba rugi serta disusun analisis rasio keuangannya akan menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi top management.
b.      Akuntasi Sebagai Pencatat Yang Sistematis Atas Pelaksanan Anggaran
Setiap jenis transaksi yang telah dicatat dan otorisasinya harus dibandingkan dahulu dengan masing-masing pos anggarannya. Dengan demikian akan terjadi pencatatan yang paralel antara akuntansi dan anggaran. Hal ini bermanfaat sebab tiap penyimpangan yang terjadi akan dapat diketahui dengan cepat.
c.       Akuntasi Sebagai Alat Evaluasi Pelaksanaan Anggaran
Kesamaan sistem rekening akuntansi dengan anggaran serta adanya tertib administrasi, maka setiap tahap dapat diadakan perbandingan antara realisasi dengan apa yang telah ditetapkan dalam anggaran. Hal ini tentu akan memudahkan evaluasi antara pelaksanaan yang telah berlangsung dengan anggarannya yang dianalisa dalam variance analysis.
d.      Akuntasi Sebagai Manajemen Informasi Sistem
Dengan telah berhasilnya disusun analisa rasio keuangan dan variance analysis dengan anggaran, maka manajemen akan memperoleh informasi perkembangan kegiatan usaha yang dilaksanakan disbanding target yang harus dicapai, tingkat likuidity usahanya, tingkat efisiensi dan rentability usahanya serta kelemahan-kelemahan ataupun kekuatan-kekuatan yang dimilikinya. 

C.    APPROACH DAN TEKNIK FORCASTING DI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN
Karena dalam anggaran yang dibahas adalah masa depan yang penuh ketidak pastian, maka didalam anggaran banyak dilakukan kegiatan-kegiatan peramalan, prediksi, proyeksi dan lain-lain.
a.      Equilibrium Approach
Equilibrium Approach yaitu keseimbangan antara volume produk dan jasa yang akan dipasarkan (target usaha) dibandingkan potensi pasar yang ada. perhitungan target usaha atas dasar equilibrium approach dapat dimulai dari perhitungan besarnya market room dengan volume yang telah dikuasai para pesaing kita baru ketemu market opportunity.
Kendala dalam pelaksanaan pendekatan ini adalah dalam mendapatkan data mengenai potensi pasar suatu produk dan jasa perbankan yang diperlukan oleh segment pasar, serta volume usaha yang telah dikuasai oleh para pesaingnya.
Pendekatan ini cocok digunakan untuk perencanaan keegiatan usaha perbankan (produk dan jasa perbankan) yang sifatnya tradisionil dan telah diketahui oleh masyarakat bisnis secara luas.
b.      Correlation Approach
Didalam pelaksanaan kegiatan usahanya, biasanya bank mempersyaratkan kepada debitur menyalurkan kegiatan keuangannya melalui bank yang bersangkutan. Dengan demikian akan terjadi hubungan langsung (correlation) antara volume credit dengan volume dari transaksi ikutan tersebut.
Pendekatan ini dalam perencanaan usaha bank, pertama-tama harus dihitung terlebih dahulu berapa volume kegiatan usaha yang akan dicapai oleh prime produk tersebut kemudian atas dasar past performance yang ada dihitung tingkat koefisien korelasi antara volume kredit dengan berbagai derivative productnya. Jika nilai koefisiennya mendekati angka 1 maka pendekatan ini bernilai positif dan dapat dipakai. Tetapi jika mendekati angka 0,5 maka bernilai negative dan tidak dapat dipakai.
c.       Regulation Approach
Bank tidak semata-mata hanya mengejar keuntungan, akan tetapi juga harus memperhatikan kepentingan pembangunan ekonomi di Negara masing-masing (agent of development). Didalam pelaksanaan prudential banking, bank central menetapkan batas-batas maksimum didalam ekspansi kredit melalui parameter-parameter berikut :
1.      Capital Adequacy Ratio
Yaitu perbandingan antara aktiva tertimbang menurut risiko (ATMR) dibanding dengan jumlah modal inti dan modal pelengkap yang dimiliki bank. Jumlah dari ketentuan ini ditetapkan minimum permodalan yang harus dipertahankan adalah sebesar 8%.
2.      Maksimum Legal Lending Limit
Yaitu jumlah batas maksimal penyediaan dana oleh bank berupa fasilitas kredit yang diberikan kepada satu debitur dan atau debitur group yang diperkenankan terhadap modal bank. Perhitungan Legal Lending Limit adalah faktor Permodalan (Capital), Kualitas Aktiva Produktif (Asset), Manajemen, Rentabilitas (Earning) dan Likuiditas.
3.      Loan To Deposit Ratio
Yaitu perbandingan antara kredit yang diberikan dibanding dana pihak ketiga ditambah modal sendiri dan hasilnya tidak boleh melebihi 110%. Disamping itu untuk penyediaan dana likuiditas setiap bank juga ditetapkan minimum sebesar 3% sebagai reserve requirement.
4.      Net Open Position (Posisi Devisa Neto)
Bank devisa dapat memelihara posisi devisa neto dengan ketentuan yang berlaku secara harian sebagai berikut :
Ø  Secara keseluruhan setinggi-tingginya 20% dari modal inti ditambah modal pelengkap.
Ø  Untuk setiap jenis valuta asing setinggi-tingginya 25% dari modal inti ditambah modal pelengkap.
5.      Kredit Usaha Kecil (KUK)
Dalam melaksanakan fungsinya sebagai agent of development, bank central menetapkan minimal pemberian kredit kepada para pengusaha kecil minimum 20% dari portofolio. Adapun bentuk-bentuk KUK yang mungkin dapat dipertimbangkan yaitu pinjaman langsung ke BPR sampai jumlah tertentu, joint financing, factoring (anjak piutang) dan penerbitan SBPU-KUK.
d.      Market Test Approach
Pendekatan ini biasa dilakukan untuk melakukan proyeksi volume produk yang akan dipasarkan. Dalam pendekatan ini perlu dilakukan test pemasaran dari produk dan jasa yng akan dipasarkan tersebut kedalam pasar yang riil dalam skala kecil sebagai pilot project.
e.       Statistical Approach
Pendekatan ini baik digunakan jika kondisi perekonomian perbankan tidak terdapat perubahan-perubahan yang bergejolak, tidak terdapat perubahan sosial politik yang berarti, tidak ada peraturan-peraturan baru dibidang keuangan/moneter. Atau dengan kata lain tidak banyak terjadi perubahan situasi dan kondisi.
Ada beberapa teknik yang dapat dipakai untuk meramalkan /memproyeksikan kegiatan usaha yang akan datang antara yaitu fungsi linear, metode regresi tunggal, metode trend moment, metode trend least square dan metode kuadratik.
f.       Relationship Approach
Pendekatan ini diawali dengan business relationship yang erat antara bank dengan para nasabahnya. Kemudian bank akan mengadakan joint planning session dengan para nasabahnya tentang kegiatan yang akan datang. Kegiatan tersebut kemudian dirangkum oleh prime customer dalam customer sheet. Selanjutnya customer sheet digabungkan dan menghasilkan target kegiatan usaha dari bank yang bersangkutan. Cara ini cocok untuk mengelola nasabah corporate.
g.      Break Even Approach
Yaitu suatu perancanaan kegiatan untuk menetapkan berapa volume penjualan agar perusahaan itu dapat mencapai laba yang diinginkan. Berikut tahapan pekerjaan yang perlu dilakukan dalam menerapkan pendekatan ini :
1.      Bedakan kegiatan-kegiatan cost center dan profit center.
2.      Bagi atau bedakan masing-masing cost center dan profit center tersebut kedalam bidang-bidang kegiatan.
3.      Alokasikan masing-masing biaya yang ada pada cost center tersebut kedalam bidang-bidang kegiatan yang ada pada profit center, dengan cara-cara yang paling relevan sampai habis.
4.      Klasifikasikan biaya yang ada pda masing-masing bidang tersebut menkjadi biaya variable dan biaya tetap.
5.      Hitung pendapatan untuk masing-masing bidang kegiatan.
h.      Market Factor Approach
Pendekatan ini dapat ditempuh unntuk meramalkan volume usaha yang akan datang karena ada unsur-unsur regulasi ataupun karena adanaya event-event tertentu yang menciptakan pasar untuk prroduk dan jasa perbankan.

D.    BUDGET SOFTWARE
Dalam penyusunan anggaran banyak diperlukan informasi dan data baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif, serta mengingat sifat informasi yang diperlukan tadi dapat berupa informasi eksternal maupun internal. Maka untuk memudahkan pekerjaan tersebut perlu disusun formulir questionnaire, table-tabel untuk data collecting tersebut.
Mengenai rencana kerja yang akan dilaksanakan untuk mencapai anggaran yang maksimal, maka dalam penyusunan anggaran perlu dipersiapkan dengan baik. salah satunya tersedianya berbagai macam bentuk budget software, sebagai alat untuk data collection, evaluasi dan pelaporan. Sarana ini perlu diinformasikan dalam bentuk baku (standart) agar mudah digunakan dan terdapat keseragaman pemakaiannya di cabang-cabang maupun unit kerja lainnya.

Salah satu format dari formulir/table/questionnaire dapat berupa formulir-formulir untuk preliminary study. Maksud dari formulir ini untuk mengetahui analisis SWOT nya.

0 komentar: