Belajar Juga Harus Direncanakan?

“Pendidikan adalah tiket ke masa depan. Hari esok dimiliki oleh orang-orang yang mempersiapkan dirinya sejak hari ini” – Malcolm X

Tugas Itu Mudah !

“Belajar memang bukan satu-satunya tujuan hidup kita. Tetapi kalau itu saja kita tidak sanggup atasi, lantas apa yang akan kita capai” – Shim Shangmin

The Spirit Of Learning

“Jika seseorang bepergian dengan tujuan mencari ilmu, maka Allah akan menjadikan perjalanannya seperti perjalanan menuju surga” – Nabi Muhammad SAW

Man Jadda Wajada !

“Pembelajaran tidak didapat dengan kebetulan. Ia harus dicari dengan semangat dan disimak dengan tekun” – Abigail Adams

Learning From Mistake

“Adalah baik untuk merayakan kesuksesan, tapi hal yang lebih penting adalah untuk mengambil pelajaran dari kegagalan” – Bill Gates

Resum Buku Bank Budgeting Teguh Pudjo Muljono_BAB Vi

ANGARAN BIDANG KREDIT

  1. ARTI PENTING PERENCANAAN DAN ANGGARAN KREDIT
1.      Adanya Persaingan Usaha Yang Semakin Intensif
Didalam perbankan persaingan tidak hanya antar bank saja tetapi juga lembaga keuangan lain yang memberikan layanan kredit seperti leasing company, pasar modal, asuransi dan lainnya.
2.      Perkebangan Geografis Usaha Bank
Dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabahnya, bank akan berusaha membuka cabang sebaanyak-banyaknya baik pada tingkat regional, nasional maupun internasional.
3.      Perkembangan Perekonomian Yang Cepat
Perkembangan teknologi dan informasi dalam era globalisasi seperti sekarang memungkinkan adanya perdagangan internasional. Oleh karena itu dalam memberikan kredit harus mengarah ke perkembangan ekonomi yang mengarah pada hal tersebut.
4.      Perubahan Kebutuhan Jasa Bank
Perkembangan perekonomian domestik ke pasar internasional membuat perbankan untuk mempersiapkan produk kredit dan derevativenya untuk memuaskan nasabah.
5.      Perubahan Instrument Dan Finanching Method
Jika dahulu nasabah cuma meminta cash loan, tetapi sekarang nasabah juga membutuhkan noncash loan untuk membackup kebutuhan perdagangan dengan efisien.
6.      Biaya Operasionil Yang Semakin Tinggi
Dengan meluasnya kegiatan usaha bank dalam geografisnya dan skala jenis usahanya akan mengakibatkan biaya operasionilnya pun semakin mahal.
7.      Perkembangan Organisasi Bank
Untuk melakukan bisnis perbankan yang efisien maka sistem organisasi kerja perlu disesuaikan dengan perkembangan eknomi  maupun teknologi. 

  1. FAKTOR-FAKTOR VOLUME ANGGARAN KREDIT
a.      Faktor Internal Bank
Faktor internal terdiri dari sifat usaha, segmentasi bank itu sendiri, financial position, source of fund, kualitas aktiva produktifnya dan faktor-faktor yang tersedia di bank itu sendiri.
b.      Faktor Eksternal Bank
Faktor eksternal terdiri dari past, present and future competition, forcast of economic and business activity, substitusi sumber dana yang ada, karakteristik usaha nasabah, situasi sosial politik dan peraturan moneter yang berlaku.

  1. PENETAPAN PLANNING ASSUMTION
a.      Pola Permintaan Kredit
Pola permintaan kredit dari debitur yang telah ada dapat diketahui dari para account officer / relationship manager. Sedangkan untuk debitur yang baru dapat diketahui sejak yang bersangkutan menjadi pemegang rekening giro.
b.      Tingkat Perkembangan Perekonomian Yang Akan Datang
Kegiatan usaha yang akan dilakukan oleh nasabah di awal tentu harus didukung oleh lingkungan usaha yang baik agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan dinamis dan memberikan lingkungan yang sehat bagi nasabah tersebut.
c.       Tingkat Perkembangan Sosial Politik
Situasi politik yang stabil tentu akan mendukung iklim investasi dan kegiatan usaha yang sehat.
d.      Internal Rate Dan Cost Of Fund
Apabila tingkat suku bunga dana lebih tinggi dari pasar modal, tentu hal ini kurang menarik ekspansi usaha dengan menggunakan sumber dana dari kredit.
e.       Besarnya Profit Yang Diinginkan
Target laba dapat dijadikan salah satu acuan untuk menetapkan besarnya volume kredit yang akan dipasarkan ditahun-tahun yang akan datang.
f.       Tingkat Rasio Usaha Yang Akan Diterima
Dalam pemberian kredit terdapat resiko bahwa kredit yang diberikan akan mengalami kegagalan dan nasabah tidak dapat mengembalikan pokok maupun bungannya. Untuk menutup resiko ini perlu disusun “cadangan bad debt” atau cadangan aktiva produktif.
g.      Critical Point Faktor Produksi
Untuk dapat mencapai sasaran usahanya harus dikaji kembali sarana yang tersedia (market, man, management, money, methods, macro economic, mentality, material dan machine) apakah terdapat hambatan.
h.      Posisi Financil Bank Yang Ada
Tingkat CAR, ATMR, LDR, NOP, %KUK, MAX LLL  yang semuanya akan menjadi batas ekspansi.

  1. PENGKAJIAN RISIKO
a.      Risiko Sifat Usaha
Risiko yang ada pada masing-masing jenis usaha. meliputi volume kredit yang diberikan, prospek pemasaran, prospek produksi, dll.
b.      Risiko Geografis
Evaluasi atas tingkat kualitas dari sektor/jenis usaha dimasing-masing daerah kerja dari cabang-cabang bank yang bersangkutan.
c.       Risiko Musim/Waktu
Pemberian fasilitas kredit diarahkan dalam rangka memenuhi kebutuhan nasabah dalam menghadapi musim yang tidak dapat diubah manusia.
d.      Risiko Politis
Untuk mengantisipasi gangguan keamanan politik dan sosial, maka nasabah yang melakukan ekspor kenegara yang politiknya masih belum stabil maka perlu diadakan pembatasan kredit ekspornya.
e.       Risiko Moneter
Tingkat inflasi yang tinggi akan berpengaruh pada proyek jangka panjang karena dat terjadi over run cost.
f.       Risiko Persaingan
Persaingan dapat mengakibatkan terjadi kegagalan kredit karena ingin memberikan pelayanan yang terbaik, dalam pemberian kredit pu tergesa-gesa dan menyimpang dari prinsip perkreditan yang sehat.
g.      Risiko Uncertainty
Kredit diberikan untuk modal usaha dan akan dibayar pada periode yang akan datang yang penuh ketidakpastian.
  
  1. JENIS-JENIS KREDIT
a.      Menurut Objek Yang Dibiayai
Terdiri dari kredit investasi/term loan, kredit modal kerja dan non cash loan.
b.      Menurut Jenis Valuta
Pemberian kredit dengan valuta yang berbeda dalam rangka memenuhi kebutuhan nasabah.
c.       Menurut Sumber Dananya
Terdiri dari kredit dengan dana dari bank yang bersangkutan, kredit dengan dana likuiditas bank indonesia, kredit konsorsium, kredit sindikasi, two step loan, buyer’s credit dan channeling kredit.
d.      Menurut Sektor Ekonomi
Kredit menurut sektor ekonomi dimaksudkan agar kredit tersebut dapat diarahkan ke sektor usaha yang prospektif dimasa yang akan datang.
e.       Menurut Sifat Perputaran Dana Yang Diperlukan
Terdiri dari kredit dengan declining balance, revolving credit, selfliquidating credit dan jenis kredit dengan platfond terikat.
f.       Menurut Wewenang
Kredit yang diputuskan oleh manajemen tingkat bawah  menyangkut jumah yang kecil dan jangka waktu yang relatif pendek. Sedangkan manajemen tingkat tinggi, selain jumlahnya besar juga jangka waktu yang panjang dan proyek-proyek yang complicated.
g.      Dalam Rangka Pelaksanaan Fungsi Bank Sebagai Agent Of Development
Terdiri dari kredit usaha kecil/kredit kelayakan usaha, kredit kepada koperasi dan kredit kepada perusahaan inti rakyat.

  1. PENETAPAN SASARAN PERENCANAAN DAN ANGGARAN KREDIT
a.      Untuk Mendapatkan Interest Income
Pemberian kredit bertujuan untuk mendapatkan bunga (interest income) dengan landing rate yang lebih besar dari biaya dana yang dikeluarkan.
b.      Untuk Penetrasi Pasar
Pemberian kredit dalam jumlah besar dan cepat keputusannya tentu akan menarik banyak masyarakta untuk menjadi nasabah.
c.       Untuk Mengembangkan Bisnis Bank Yang Lain
Kredit yang diberikan bertujuan untuk memancing dan memasarkan produk dan jasa bank yang lain seperti bank garansi, counter guarantee, dll.
d.      Untuk Memasarkan Idle Capacity Dan Memaksimalkan Organisasi Bank
Mengupayakan agar nasabah tidak pindah ke bank lain yang memberikan jenis transaksi keuangan yang sama.
e.       Untuk Pelaksanaan Fungsi Bank Sebagai Agent Of Development
Didalam penyusunan anggaran kredit maka bank harus juga membantu mengalokasikan sebagian kreditnya untuk membangun sektor-sektor ekonomi yang masih tertinggal.
f.       Untuk Pengembangan Segment Pasar
Mengembangkan pangsa pasarnya dengan memperluas net working ke wilayah atau kota lain dengan lebih mengalokasikan kredit pada usaha dari segmen yang telah dikuasai.

  1. PERHITUNGAN ANGGARAN KREDIT
a.      Perhitungan Dana
Untuk dapat memberikan kredit bank harus mempunyai dana yang jumlahnya mencukupi, jangka waktu yang sesuai dan tingkat biaya dananya relatif lebih rendah dari lending ratenya serta perlu memperhatikan tingkat likuiditasnya.
b.      Market Approach
Bank akan mencari objek yang akan diberikan kredit dan setelah dapat proyek yang benar-benar feasible baaru bank mencari dananya. Adapun beberapa model dalam perencanaan ini yaitu statistical technic, industrial relationship, market share, corrollary technic, relationship business, equilibrium supplay and demand, market faktor dan market test.
c.       Target Approach
Untuk melaksanakan target dapat dimanifestasikan dalam pentuk perencanaan dan anggaran kredit yang harus dicapai dalam periode yang akan datang. Ada berbagai alternatif bentuk target tersebut yaitu target laba yang harus dicapai, target diversifikasi dan target perbaikan kualitas kredit.

  1. PERENCANAAN ANGGARAN KREDIT
a.      Bentuk-Bentuk Anggaran Pendapatan Kredit
Bentuk pendapatan kredit lainnya yang bersifat tidak langsung antara lain dari
Ø  Retour Komisi
Ø  Bebagai macam jasa pihak ketiga antara lainnya dari Konsultan, Notaris, Appraisal, Lawyer dan lain-lain.
b.      Mekanisme Penetapan Suku Bunga Kredit
Dalam penetapan suku bunga kredit yang dikennakan kepada nasabah maka perbankan paling tidak harus memperhatikan tiga hal yaitu :
Ø  Komposisi biaya dana dan kondisi dari bank yang bersangkutan
Ø  Bargaining position dari nasabah
Ø  Market price yang berlaku
Adapun bentuk-bentuk pendekatan loan pricing dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Cost Plus Pricing Approach
2. Penetration Pricing Approach
3. Marginal Pricing Approach
4. Market Pricing Approach
5. Skiming Pricing Approach
6. Relationship Pricing Approach

  1. ESTIMASI BIAYA KREDIT
a.      Anggaran Biaya Dana
Anggaran biaya dana yang dipakai untuk pembelanjaan kegiata Bidang Perkreditan. Ada berbagai jenis biaya dana yang erat kaitannya dengan proses pemberian kredit antara lain:
1.      Cost of Borrowing
2.      Cost of Mixed Fund/Bleded Fund
3.      Cost of Lonable Fund
4.      Cost of Fund
5.      Cost of Money
6.      Cost of Operable Fund (Cost Investable Fund)
b.      Anggaran Biaya Personalia
Pengelola kredit disuatu bank dapat dibedakan personalia yang langsung menangani kredit (direct expense) tetapi ada juga yang menangani secara tidak langsung serta menangani kegiatan lainnya (indirect expense) yang juga menimbulkan joint cost.
c.       Anggaran Penghapusan Debitur Dubious
Dalam pemberian kredit terdapat resiko bahwa kredit yang diberikan akan mengalami kegagalan dan nasabah tidak dapat mengembalikan pokok maupun bungannya. Untuk menutup resiko ini perlu disusun “cadangan bad debt” atau cadangan aktiva produktif.
d.      Bank Premisses Expenses
Biaya depresiasi atau biaya sewa atas dasar penggunaan sarana kerja (aktiva tetap) yang digunakan oleh bank di dalam melaksanakan kegiatan perkreditan.
e.       Material Dan Office Supplies
Untuk melaksanakan kegiatan perkreditan tersebut perlu pula dianggarkan biaya-biaya yang berkenaan dengan penggunaan alat-alat kantor.
f.       Profesional Expenses
Di dalam rangka kegiatan perkreditan sering-sering diperlukan bantuan jasa pada profesional seperti public accountant, berbagai jenis jasa konsultan, lawyer, apprasial company, asuransi, notaris, dll.
g.      Marketing Expenses
Bank secara proaktif memasarkan jasa-jasanya dibidang kredit, dan tidak lagi menunggu calon nasabah mengajukan permohonan kredit.
h.      Office Expenses
Biaya kantor yang perlu dianggarkan untuk mendukung kegiatan perkreditan antara lain Institusional expenses, office expense,telecomunication expense, transportation expense, dll.

  1. REKAPITULASI ANGGARAN KREDIT
Berikut beberapa bentuk tabulasi / rekapitulasi dari anggaran kredit yang dapat disajikan sebagai berikut :
a.       Anggaran Menurut Jenis Kredit Yang Diberikan
b.      Anggaran Kredit Menurut Sektor Industri
c.       Anggaran Kredit Menurut Cabang Pemberi Kredit

d.      Anggaran Pendapatan Dan Biaya Kredit

Resum Buku Bank Budgeting Teguh Pudjo Muljono_BAB V

MENYUSUN ANGGARAN DANA BANK
Sumber dana bagi semua jenis kegiatan usaha termasuk bank akan sangat menentukan kemajuan dan keberhasilan usahanya. Dana akan bermanfaat untuk financing, pengadaan barang-barang modal maupun untuk pengadaan modal kerja.
Bagi bank dana mempunyai 2 arti yaitu sebagai barang yang diperdagangkan dan sebagai alat likuiditas. Selain itu, didalam penyusunan anggaran dana bank perlu diperhatikan pula factor yang mempengaruhi besar kecilnya kebutuhan dana itu sendiri, disamping sumber dana yang tersedia di pasar. Bewsar kecilnya dana juga akan tergantung kepada harga dana serta nharga pasar penempatan dana maupun mekanisme penciptaan dana itu sendiri.

A.    FAKTOR-FAKTOR KEBUTUHAN DANA BANK
Di dalam penyusunan anggaran dana bank, langkah awal yang perlu dilakukan adalah meneliti factor-faktor apa saja yang mempengaruhi besar kecilnya dana yang diperlukan suatu bank untuk membelanjai kegiatan usahanya. Factor-faktor yang perlu dipertimbangkan tersebut yaitu :
a.      Tingkat Kualitas Manajemen Bank
Suatu bank dengan komposisi manajemen yang kompak dan professional, diharapkan mampu menggunakan dana yang terbatas untuk mendapatkan earning asset yang mempunyai profitabilitas tinggi. Kualitas seorang angggota manajemen sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pengalaman maupun nilai-nilai (value) yang ada pada diri manajer tersebut serta aktivitas gaya kepemimpinannya. Semua hal tersebut masih merupakan potensi yang terpendam pada diri seorang anggota manajemen. Agar potensi tersebut dapat menjadi produktif maka harus diaktualisasikan dalam kegiatan sehari-hari pengelolaan bank yang bersangkutan.
b.      Tingkat Likuiditas Yang Dimiliki
Bank yang sumber dananya banyak yang longgar atau banyak idle fund yang tidak dimanfaatkan tentu dalam penyusunan anggarannya akan berusaha memaksimalkan pemanfaatan sumber dana yang masih menganggur atau menekan idle fund yang ada. Tentu hal tersebut akan berbanding terbalik dengan bank yang kurang likuid, tentu perlu menyusun suatu kebijakan, strategi, action program untuk menciptakan sumber dana yang baru maupun memasarkan semaksimal mungkin produk-produki dana yang sudah ada.
c.       Tingkat Kualitas Assets
Kualitas asset yang rendah bagi bank akan merupakan tekanan berat terhadap kebutuhan dana bagi bank yang bersangkutan, karen adanya negative multiplier effect terhadap penurunan dana. kondisi ini berbeda jika 100% asset bank merupakan asset prouktif maka akan menciptakan sumber dana secara positive multiplier effect terhadap bank yang bersankutan.
d.      Struktur Dari Depositnya
Setiap masing-masing karakteristik dari jenis-jenis sumber dana akan sangat berpengaruh terhadap penyusunan anggaran dana bank, sebab pada hakekatnya manajemen bank menginginkan sumber dana yang mempunyai sifat :
Ø  Jangka waktu pengendapan yang lama
Ø  Stabile tidak volatile
Ø  Tingkat bunga yang rendah
Ø  Prosedur dan mekanisme yang sederhana dan cepat
Ø  Tidak mempunyai pengaruh campur tangan terhadap manajemen
Ø  Risiko perubahana kurs yang kecil
e.       Kualitas Sistem Prosedur
Suatu bank yang mempunyai kualitas system prosedur operasionil yang baik maka bank tersebut akan dapat melakukan mobilisasi pengumpulan dana dengan mudah, cepat dan murah. Begitu juga sebaliknya. Dalam kaitannya dalam penyusunan anggaran maka suatu bank yang mempunyai system prosedur operasional yang baik tentu akan dengan mudah melakukan ekspansi dari pada bnk yang system prosedur operasionilnya berbelit-belit.
f.       Pemilik Dana
Kepercayaan dan loyalitas pemilik dana terhadap bank akan merupakan faktor yang sangat membantu dalam mempermudah proses penyusunan anggaran. Jika para pemilik dana kurang menaruh kepercayaan terhadap bank yang bersangkutan maka loyalitasnya pun akan semakin menipis. Hal ini tentu akan sangat rawan karena para pemilik dana bisa sewaktu-waktu menarik dananya dan dipindahkan ke bank lain.
g.      Pemupukan Modal
Modal merupakan adalah merupakan salah satu sumber dana bank yang paling awal sebelum bank itu beroperasi. Untuk pendirian suatu bank, bank central menetapkan minimum modal yang harus dipenuhi saat mendirikan bank. Modal sendiri terbagi menjadi 2 yaitu modal inti (Tier One) dan modal pelengkap (Tier Two).
h.      Besarnya Reserve Requirement
Bentuk reserve requirement terbagi menjadi yaitu Legal Reserve Requirement, Working Capital Reserve Requirement dan Seasonal/Cyclical Reserve Requirement. Semakin besar reserve requirement akan mengakibatkan semakin kecil porsi dana bank yang dapat ditanamkan kedalam earning asset, dan begitu pula sebaliknya.

B.     SUMBER-SUMBER DANA BANK
Ada berbagai sumber dana yang dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan dana bank antara lain :
a.      Dari Para Pemilik
Sumber dana ini terbagi menjadi 4 bentuk yaitu :
1.      Modal Disetor yaitu modal dari para pemegang saham baik dalam bentuk saham biasa maupun saham preference.
2.      Modal Sumbangan yaitu modal yang diproleh kembali dari sumbangansaham, termasuk selisih antara nilai yang tercatat denggan harga jual apabila saham tersebut dijual.
3.      Modal Pinjaman (Modal Kuasi) yaitu utang yang didukung instrument atau warkat yang memiliki sifat seperti modal.
4.      Pinjaman Subordinasi yaitu pinjaman tertulis antara bank dengan pemberi pinjaman dan telah disetujui BI serta tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan telah disetor penuh minimal jangka waktu 5 tahun.
b.      Dari Cadangan
Ada beberapa bentuk cadangan yang dapat dibentuk oleh bank sebagai sumber dananya antara lain laba yang ditahan/retained earning, laba tahun lalu, laba tahun berjalan, cadangan umum, cadangan tujuan, cadangan revaluasi aktiva tetap, penyisihan pengghapusan aktiva produktif dan cadangan rahasia.
c.       Sumber Dana Dari Pihak Ke-III
Dana pihak ke-III ini dihimpun oleh bank melalui berbagai macam produk dana yang ditawarkan kepada masyarakat luas, yang menaruh kepercayaan terhadap bank yang bersangkutan. Adapun bentuk-bentuk dana bank yang dipasarkan dimasyarakat luas yaitu 
1.  Rekening Giro/Demand Deposits yaitu simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan.
2.  Rekening Deposito/Time Deposits yaitu simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan yang bank yang bersangkutan.
3.  Sertifikat Deposito/Sertificate Of Deposits yaitu modifikasi dari deposito yang biasanya atas nama dan tidak dapat diperdagangkan dan biasanya dibayar pada akhir bulan/ periode pembayaran bunga.
4.     Tabungan/Saving Deposits yaitu simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikanya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu.
5. Tabungan Yang Dimodifikasi yaitu tabungan yang dikaitkan dengan rencana penggunaannya dikemudian hari pada saat telah mencapai jumlah tertentu.
6.  Rekening Kreditur Umum/Marginal Deposit yaitu rekening yang berasal dari nasabah tetapi diperoleh bank secara tidak langsung dari kegiatan transaksi sehari-hari. Jadi merupakan derivative product yang mengakibatkan timbulnya pengendapan dana dari nasabah. Jenis-jenis dan mekanisme timbulnya rekening kreditur umum sebagai sumber dana dapat diurutkan sebagai berikut transfer masuk, transfer keluar, marginal deposit bank garansi, marginal depoisit pembukaan L/C impor, travelers check (T/C), bank draft (wesel bank), collection, payroll service dan rekening persepsi pajak/wajib pungut pajak.
d.      Antarbank Pasiva
Kegiatan pinjam meminjam antar bank dalam rangka mengatasi kekurangan likuiditas atau mengurangi kebuhuhan likuditasnya biasaya dapat dilakukan dalam waktu tertentu (relative pendek) bisa beberapa hari sampai beberapa bulan. Pelaksanaan transaksi ini dilakukan oleh devisi treasury. Beberapa sumber dana yang dapat dimanfaatkan oleh perbankan di Indonesia untuk mendapatkan dana melalui mekanisme antar bank antara lain dapat berupa inter bank call money market, surat berharga pasar uang (SBPU), pembiayaan bersama, likuiditas dari BI dan credit line dari koresponden bank.
e.       Sumber Pembelanjaan Intensif
Yaitu pembelanjaan (financing) aktiva produktif bank atau earning asset bank dari penjualan/pencairan aktiva non produktif lainnya.
f.       Pasar Modal
pada umumnya instrument yang diperjual belikan dipasar modal datap dibedakan surat berharga yang berupa utang (obligasi) dan surat berharga yang bersifat kepemilikan (saham).

C.    FUNGSI DANA BAGI BANK
Besar kecilnya dana yang harus dikumpulkan oleh bank juga dipengaruhi oleh fungsi dana tersebut di dalam bank itu sendiri. Berikut berbagai macam fungsi dana bank yaitu :
a.      Alat Pembayaran (Financing) Kegiatan Usaha Bank
Fungsi dana yang paling penting adalah untuk pembiayaan kegiatan-kegiatan usaha yang akan dilakukan. Terdapat 2 model pemakaian dana bank yaitu assets allocation approach dan pool of fund approach.
b.      Sebagai Sumber Likuiditas
Bank dalam mengumpulkan dana tidak hanya untuk memenuhi kegiatan usahanya tetapi juga dalam rangka menjaga tingkat likuiditas yang sehat.
c.       Sebagai Tolok Ukur Kepercayaan Masyarakat
Bank wajib menjaga tingkat likuiditas yang sehat dan baik agar bisa memenuhi kewajiban-kewajiban dari para deposan dan para debiturnya. Tentu hal ini akan menambah kepercayaan akan kebonafitan bank tersebut.
d.      Sebagai Tolok Ukur Solvabilitas
Modal yang memadai akan menyebabkan manajemen bank untuk bekerja dengan lebih efisien. Salah satu ukuran apakah modal bank tersebut memadai atau tidak yaitu dengan perhitungan Capital Adequasi Ratio.

D.    PERHITUNGAN BIAYA DANA BANK
a.      Fakor Yang Mempengaruhi Besarnya Biaya Dana
Besar kecilnya dana yang dapat dihimpun bank akan sangat terpengaruh oleh berbagi faktor antara lain :
Ø  Komposisi jenis dana
Ø  Tingkat bunga dana di masyarakat
Ø  Jangka waktu pengendapan dana
Ø  Volume dana itu sendiri
Ø  Biaya operasionil
Ø  Unloanable fund
b.      Biaya Dana
Di dalam menghitung biaya dana ini ada berbagai pendekatan yang dapat ditempuh yaitu :
Ø  Cost of borrowing yaitu biaya dana yang langsung dikeluarkan oleh bank untuk mendapatkan dana dari pinjaman yang dilakukan  tersebut
Ø  Cost of fund yaitu biaya dana yang dikeluarkan oleh bank untuk mendapatkan sejumlah dana tersebut.
Ø  Cost of loanable fund (COF) yaitu jumlah biaya atas dana yang dapat dipinjamkan.
Ø  Marginal cost of fund yaitu biaya dana yang dikeluarkan untuk memperoleh tambahan dana pada periode terakhir.
Ø  Cost o investible fund yaitu cost atas dana yang diinvestasikan  kedalam earning asset.
Ø  Cost of money (COM) yaitu biaya dana yang dikeluarkan oleh bank setelah diperhitungkan dengan overhead expensesnya.

 E.     PERENCANAAN VOLUME DANA
Pemilihan komposisi dana perlu diperhatikan yang semurah mungkin, dengan demikian biaya dana perlu dipertimbangkan sebaik-baiknya serta perlu suatu perencanaan agar jumlah dana yang dihimpun harus sebanding dengan rencana penanaman dana agar jangan sampai terjadi over likuid.
a.      Pemilik Sumber Dana
Pemilihan sumber dana dimaksudkan untuk menghindarkan jangan sampai terjadi maturity gap dan interest rate gap serta diharapkan akan dapat diperoleh sumber dana dengan biaya yang murah.
b.      Teknik-Teknik Perencanaan Volume Dana
Dalam perencanaan dana ada satu cara yang spesifik yaitu dengan model estimasi source and user of fund. Dari estimasi ini akan diketahui saldo awal dana tiap periode, saldo akhir tiap periode, jumlah dana yang masuk tiap periode dan jumlah surplus atau defisit yang akan terjadi tiap periode.
c.       Mekanisme Perencanaan Dana
Dalam keperluan mekanisme penciptaan/pemasaran dana dapat ditempuh melalui berbagai jalur antara lain :
1.      Melalui nasabah atau masyarakat
2.      Melalui derivative product
3.      Melalui pasar uang
4.      Melalui saluran pasar uang
5.      Melalui pembiayaan bersama
6.      Melalui bank sentral

7.      Melalui pembelanjaan intensif