ANGGARAN JASA-JASA BANK
- SIFAT-SIFAT
JASA BANK
Secara umum sifat-sifat jasa yang diberikan oleh
perbankan kepada para nasabahnya bersifat abstrak dimana periode penjualan dan
produksi jasa tersebut terjadi secara bersamaan. Nilai yang terkandung dalam
suatu transaksi akan memunyai dampak terhadap income yang berbeda walaupun
pengorbanan yan diberikan bank sama. Secara spesifik sifat-sifat bank dapat
diuraikan sebagai berikut :
a. Jasa Tanpa Memerlukan Dukunggan
Dana Bank
Untuk mendapatkan fee base income, bank tidak perlu
menyediakan sama sekali sejumlah dana untuk sebuah transaksi atau bank
kemungkinan harus menyediakan dana di kemudian hari. Jasa-jasa yang tergolong
dalam jenis ini yaitu :
1) Manajement Service
pemberian jasa advisory dari para professional disuatu
bank kepada nasabah diberbagai bidang perdagangan atau keuangan.
2) Save Deposit Box
Jasa penyimpanan barang-barang
berharga secara aman oleh bank.
3) Agen Perusahaan Asuransi
Penerimaan retour kondisi premi
asuransi yang ditutup oleh nasabah.
4) Penerbitan Referensi Bank
Komisi yang diterima bank dari penerbitan surat referensi
bank kepada nasabah yang memerlukannya.
5) Kegiatan Pergudangan
bank sering
dihadapkan dengan masalah jaminan/agunan yang diperlukan untuk menjamin
perlunasan kredit kepada nasabah yang bersangkutan, dan barang-barang yang di
beli oleh nasabah akan disimpan di gudang milik bank yang bersangkutan untuk
keamanan barang tersebut, dan nasabah akan dikenakan tarif sebagai biaya
penyimpanan barang tersebut.
b. Jasa-Jasa Bank Sekaligus Pencipta
Dana Bagi Bank
Bank dapat
memperoleh manfaat ganda yaitu dimana di satu pihak memperoleh dana dan masuk
ke bank secara gratis, disisi lain akan memperoleh komisi/fee base income.
Jenis jasa-jasa ini antara lain :
1) Transfer Keluar (outgoing money transfer)
Penghematan dana karena adanya pengendapan
dana saat proses pengiriman uang. Bank juga bisa memperoleh komisi pengiriman
uang.
2) Transfer Masuk (incoming transfer)
Bank memperoleh manfaat komisi transfer,
pengendapan dana dan pendapatan selisih kurs dari jasa ini.
3) Bank Draft
Bank disini
memperoleh sumber base income, pengendapan dana dana selisih kurs apabila bank
draft diterbitkan dalam valuta asing.
4) Collection/Inkaso
Yaitu pelayanan
untuk penagihan pembayaran atas warkat-warkat, surat-surat berharga baik dalam
valuta rupiah maupun valuta asing.
5) Travelers Chek Rupiah dan Valas
Surat berharga
chek yang diberikan dalam rangka memberikan keamanan bagi nasabah yang
bepergian keluar negeri.
6) Payment Point Pajak, Rekening, Telepon, Listrik, PAM dan
lain-lain
Bisnis bank
dalam melakukan collection atas berbagai macam rekeing listrik, telfon, dll.
7) Pembukaan LC/Import
Disini bank
memperoleh manfaat berupa komisi impor, pengendapan dana dan pendapatan selisih
kurs.
8) Penerbitan Bank Garansi
Bank
memperoleh fee base income dan pengendapan dana sesuai lama umur bank garansi.
9) Executor dan trustee Business
Yaitu kegiatan
bank untuk menangani pengelolaan dan pelaksanaan serta pengaturan, pengurusan harta
benda, penyelesaian piutang orang-orang yang meninggal
10) Investment Management
Yaitu kegiatan
bank dalam pengelolaan portofolio penanaman modal milik para nasabahnya.
11) Jasa-jasa Bank lainnya
·
Payrall
Service
·
Penerimaan
pembayaran ongkos naik haji
·
Rekening
reprepsi paja dari berbagai pajak yang dipungut oleh bank
c. Jasa-Jasa Yang Memerlukan Dana
Bank harus
memperhitungkan biaya dana yang dikeluarkan dalam pemberian jasa kepada para
nasabah. Jasa-jasa bank yang memerlukan dukungan dana tersebut antara lain :
1) Perdagangan Valuta Asing
2) Post Ompirt Financing
3) International Money Order
4) Ekspor
5) Factoring
6) Forward Exchange
7) Swap
- PROYEKSI
VOLUME USAHA BANK DI BIDANG JASA
Pendekatan
yang harus ditempuh oleh bank dalam penyusunan anggaran antara lain :
a. Pendekatan Tunggal
Yaitu untuk
transaksi-transaksi tunggal yang bersifat retail dan terjadinya sekali-kali
transaksi, maka anggaran dapat menggunakan past performance bagi nasabah yang
ingin memerlukan jasa transfer uang, jual beli banknote dan lain-lain.
b. Pendekatan Berlanggan
Yaitu untuk
transaksi yang berulang secara otomatis dan memerlukan jasa yang bersifat
jangka panjang waktunya. Misalnya jasa payroll service, collection rekening
tagihan PLN, PAM, Telkom dan lain-lain. Anggaran dapat dilakukan secara
meremental.
c. Pendekatan Business Relationship
Yaitu untuk
transaksi-transaksi yang terjadi berulang-ulang oleh nasabah dengan jenis
transaksi yang beragam. Biasanya dalam kelompok ini, nasabah juga sebagai
debitur yang telah dikelolah oleh seorang account officer ataupun relationship
manager. Oleh karena itu penyusutan anggaran dapat dilakukan dengan pendekatan
yang mendasarkan pada performance nasabah untuk waktu yang akan datang.
d. Secara konkrit mekanisme penyusunan proyeksi volume
jasa-jasa bank dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Transaksi jasa-jasa bank direkam per nomor rekening
2. Transaksi jasa-jasa bank dirinci dalam jenisnya kedalam
customer sheet
3. Hitung jumlah frekuensi transaksi maupun volume transaksi
dalam rupiah yang terjadi dalam periode yang lain.
4. Adakan diskusi dengan nasabah tentang prosek businessnya
dikemudian hari
5. Konfirmasi rencana business nasabah dengan berbagai pihak
maupun terhadap perkembangan kegiatan perekonomian secara mkaro
6. Susun estimasi/proyeksi transaksi yang akan dilakukan
oleh nasabah, sesuai dengan judgemen atau penilaian para account officer,
customer service relationship manager
7. Komplikasikan seluruh data yang ada direkam dari seluruh
pemegang rekening (debitur maupun giro)
8. Rinci kembali berupa volume transaksi untuk tiap jenis
jasa yang akan dilakukan untuk periode yang akan datang
9. Data yang diperoleh pada butir 8 tersebut perlu dirambah
dari data nasabah yang :
a) Transaksinya dengan bank bersifat langganan berulang kali
walaupun ia tidak mempunyai rekening sama sekali.
b) Transaksi dari para nasabah lepas yang tidak mempunyai
gabungan rekening dengan bank.
10. Jumlahkan butir 8 dengan butir 9 akan diperoleh proyeksi
gtransaksi jasa-jasa bak untuk tahun yang akan datang.
Jasa-jasa
sehubungan dengan kegiatan pasar modal
Berbagai
fungsi yang dapat diperankan oleh bank dalam kegiatan pasar modal ini sebagai
berikut :
1) Underwriter/Penjamin Emisi efek yaitu sebagai lembaga yang mengikat diri menyamai untuk
menjualkan suatu penerbitan (emisi) surat efek kepada umum. Dalam kedudukan underwriter
ini ada beberapa bentuk antara lain :
·
Firm
Underwriter, penjamin emisi yang menjamin seluruh emisi habis terjual.
·
Best Effort
Underwriter, apabila ada bagian yang ditawarkan tidak seluruhnya habis terjual,
maka bagian tersebut dapat dikembalika kepada emiten.
·
Standar bagian
Underwriter, penjamin emisi dimana efek yang tidak terjual akan dibeli oleh
penjamin emisi.
·
Dan lain-lain.
Dalam
kedudukannya sebagai Underwriter bank melakukan berbagai funsi antara lain :
·
Menjamin serta
menanggung terjualnya efek yang diemisikan.
·
Memberikan
bantuan edvise kepada emiten mengenai efek, jangka waktu penawaran, harga dan
lain-lain.
·
Pendaftaran
emisi.
·
Mengorganisasikan
pelaksanaan emisi.
·
Dan lain-lain.
Untuk kegiatan
tersebut perlu di atur didalam Underwriting agremen antara bank dan emiten, dan
atas jasa-jasa tersebut bank akan memperoleh komisi/fee sesuai kesepakatan yang
ada antara bank dengan pihak emiten.
2) Guarantor (Penanggung) yaitu sebagai lembaga yang menanggung pelunasan kembali
pinjaman pokok obligasi beserta bunganya kepada para pemegang obligasi, bila
emiten melakukan iuran prestasi.
3) Trustee/Wall Amanat yaitu sebagai lembaga yang bertindak selaku badan yang
diberi kepercayaan untuk mewakili kepentingan para pemegang obligasi.
4) Biro Adminstrasi Efek yaitu sebagai lembaga yang melakukan kkegiatan dibaidang
pengelolaan administrasi efek seperti regritasi da pencatatan efek, pemindahan
hak, dan tugas-tugas administrasi lainnya yang oleh emiten aaupun pemodal
dipercayakan kepadanya.
- ANGGARAN PENDAPATAN DAN
BIAYA-BIAYA JASA BANK
Disamping
pendapatan yang diperoleh dari jasa-jasa bank, sudah tentu sector biayanya
harus mendapatkan perhatian yang seksama dalam penyusunan anggaran ini. Jangan
sampai pendapatan yang tinggi di barengi dengan biaya yang toinggi pula. Karena
dalam pemberian jasa-jasa bank ini akan timbul pula berbagai macam risiko dalam
proses opersionil maupun administrasi yang dapat menimbukan kerugian bank.
a. Pendapatan Jasa-jasa Bank
Ada beberapa
bentuk pendapatan yang diperoleh dari proses pemberian jasa-jasa bank kepada
nasabahnya antara lain :
1) Komisi/Fee (dalam bentuk persentase atau promil)
2) Tarif Minimum dalam Jumlah Tertentu
3) Porto
4) Pendapatan dari Ongkos kawat, Telex, Faximile
5) Pendapatan Selisih kurs
6) Pendapatan Sewa
7) Pendapatan Jasa Profesional
b. Biaya Jasa-jasa Bank
Berbagai macam
biaya yang mungkin timbul didalam penilaian pelayanan jasa-jasa kepada para
nasabahnya dapat diuraikan sebagai berikut
1) Biaya Dana, yaitu biaya atas dana yang terpakai dlam
pemberian jasa-jasa kepada nasabah.
2) Biaya Tenaga Kerja, dapat berupa tenaga kerja langsung
yang mempunyai direct contact dengan nasabah tetapi mempunyai andil dalam
menyelesaikan prosestransaksi tersebut, seperti bagian Accounting, Computer
Operator, Manajer dan lain-lain.
3) Biaya Formulir/Kertas Kerja dan Biaya Operasionil
4) Biaya sarana kerja berbagai macam biaya sarana kerja dari
sewa/depresi gedung, meja/kursi computer, peralatan kantor, biaya penerangan,
biaya a/c dan lain-lain.
5) Biaya Marketing, yaitu yang meliputi :
·
Biaya research
dan development.
·
Biaya promosi
baik melalui media.
·
Biaya yang
berkenan untuk menyertakan jaringan kerja dengan para koresponden bank.
·
Pendidikan/latihan
kepada para staf untuk mengaktifkan profesionalismenya dalam melayani para
nasabah yang memerlukan suatu jasa-jasa perbankan.
c. Rekapitulasi Anggaran Jasa
Dari uraian di
awal dapat disusun rekapitulasi anggaran jasa bank yang terdiri dari :
Ø
Anggaran
Pendapatan dan Biaya untuk tiap Jenis Jasa.
Ø
Anggaran
Pendapatan dan Biaya Jasa Bank.
0 komentar:
Posting Komentar