ANGGARAN
UNTUK NON EARNING ASSETS
Nonearning
assets diperlukan dalam perbankan sebagai alat pendukung kegiatan operasionil
sehari-hari dari setiap bank dikarenakan :
v Nonearning
assets dari monetery assets yang berupa cash assets/callable assets akan mempunyai
fungsi sebagai alat likuiditas bagi setiap bank.
v Nonearning
assets yang berupa physical assets seperti tanah, gedung, kantor, furniture,
computer, office equipment, sarana komunikasi dan transportasi dan lain-lain
juga sangat diperlukan baik sebagai lambing prestige, maupun sebagai tempat
untuk melaksanakan kegiatan operasionil sehari-hari.
A. ANGGARAN
CASH ASSETS
Cash assets bagi bank mempunyai
fungsi ganda, yaitu sebagai alat likuiditas dan sebagai alat atau barang yang
diperdagangkan oleh bank untuk mendapatkan penghasilan (revenue). Antara
likuiditasa dengan penghasilan (rentabilitas saling bertentangan, sebab
likuiditas yang tinggi akan menyebabkan rentabilitas yang rendah, sedangkan
likuiditas yang rendah akan mengacaukan pelayanan bank kepada para nasabahnya.
a. Berbagai
Bentuk Cash Assets Bank
Cash assets sering juga disebut
sebagai callable assets ataupun sebagai liquid assets yaitu merupakan aktiva
bank yang tingkat likuiditasnya sangat tinggi dan dapat dipersamakan sebagai
uang kas. Secara spesifik cash assets dapat dibagi menjadi Uang Kas (Bank
Notes), Emas Logam Mulia, Giro pada Bank Indonesia, Giro pada Bank Lain, Penempatan
pada Bank Lain, Surat-surat Berharga, Deposit on Call, Deposit Berjangka pada
bank Lain dan Margin Deposit
b. Arti
Penting Anggaran Cash Assets
Adapun manfaat anggaran cash
assets ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Untuk
Menjaga Likuiditas Bank
Bank harus mampu menjaga
likuiditasnya dengan baik supaya kepercayaan masyarakat dapat terjaga. Secara
kualitatif suatu bank yang dikatakan likuid apabila memiliki cash assets yang
memadai untuk membayar kembali dana para deposan atau untuk menyediakan dana
terhadap para direktur serta membayar kewajiban lainnya yang telah jatuh tempo.
Memiliki cash asses yang
marketable, maksudnya bank tidak harus selalu menyediakan dalam bentuk uang kas
yang besar, tetapi dapat menyediakan surat-surat berharga dan lain-lain yang
sifatnya dapat dipasarkan sewaktu-waktu tanpa mengalami kerugian yang berarti.
Memiliki kemampuan menciptakan
cash assets yang baru, yaitu dengan menciptakan utang-utang baru baik melalui
penerbitan obligasi ataupun surat-surat berharga lainnya.
Secara kuantitatif bank yang
likuid dapat juga dimanifestasikan dengan berbagai macam ratio likuiditas
seperti Cash Ratio, Quiqk Ratio, Investing Policy Ratio, Banking Ratio, Loan to
Deposit Ratio, Assetsto Loan Ratio Investment Risk Ratio, Liquidity Risk Ratio
dan lain-lainnya.
2. Untuk
Perencanaan Sumber Dana
Ada berbagai sumber dana yang
perlu mendapatkan perhatian dan pengelolaan yang baik agar dapat menghasilkan
cash assets yang optimal dan ini merupakan sumber-sumber yang dapat menciptakan
cash assets tersebut, antara lain :
a) Penerimaan
tunai dari berbagai macam kondisi/fee atas jasa-jasa yang diberikan oleh bank
kepada para nasabahnya.
b) Pendapatan
tunai dari pembayaran bunga kredit maupun propisis/committmen fee dalam
pemberian kredit kepada para nasabahnya.
c) Berbagai
macam pendapatan tunai lainnya seperti pendapatan selisih kurs, retour komisi
asuransi dan lain-lain.
d) Penerimaan
tunai dari pelunasan kredit dari para debiturnya.
e) Penerimaan
(pembayaran kembali) surat-surat berharga yang jatuh tempo beserta bunga maupun
capital gain bila ada.
f) Penjualan
aktiva bank yang di anggap tidak produktif/pencairan barang jaminan kredit yang
dikusasai bank dalam rangka konpensasi.
g) Donasi
dari para pemegang saham.
h) Tambahan
utang dari para deposan, para pemegang obligasi dan lain-lain.
i)
Sumber dana kerja.
Sumber-sumber dan yang diuraikan
di atas pada hakikatnya merupakan sumber cash inflow ke dalam bank.
3. Untuk
Perencanaan pemakaian Dana
Bank sangat memerlukan cash
asset/dukungan data dalam melakukan kegiatan-keigiatannya. Berbagai macam
kegiatan bank yang memerlukan dukungan cahs assets adalah sebagai berikut :
1) Untuk
pembayaran biaya usaha, seperti gaji, sewa gedung kantor, dan biaya operasional
lainnya.
2) Untuk
pengadaan aktiva tetap, seperti computer, saran transportasi dan lain-lainnya.
3) Untuk
pelunasan utang-utang bank kepada pihak ketiga, seperti para deposan, penabung,
pemegang obligasi dan lain sebagainya.
4) Untuk
pembayaran surat-surat berharga yang diterbitkan oleh bank termasuk pembayaran
bunganya maupun capital loss yang ada.
5) Untuk
pembayaran bunga dana kepada para giran, penabung, deposan dan lain-lain.
6) Untuk
berbagai pembayaran kepada para pemilik modal seperti pembayaran deviden.
7) Pengeluaran-pengeluaran
untuk promosi usaha seperti pemberian hadiah.
8) Pembayaran
pajak.
9) Pengeluaran
lain-lain.
4. Untuk
Pembentukan Reserve Requirement
Dengan semakin bertambahnya
pesaing antara bank satu dengan bank lain, maka sudah seharusnya tiap-tiap bank
memikirkan cara untuk menutupi resiko yang mungkin terjadi akibat persaiangan
antar bank tersebut. Oleh karena itulah bank perlu menciptakan reserve
requirement baik untuk tujuan operasionil maupun untuk memenuhi ketentuan
penguasa moneter.
Secara umum ada 3 bentuk reserve
requirement yang diperlukan oleh bank yaitu :
1) Legal
Reserve Requirement, yaitu pembentukan, reserve
minimum untuk likuiditas yang harus disediakan oleh setiap bank untuk memenuhi
ketentuan ototritas moneter. Adapun cara hitungan persentase alat likuid secara
mingguan baik dalam valuta rupiah maupun valuta asing dengan formula :
Alat Likuid
Persentase Alat likuid : > 3%
Juml.
Dana Pihak Ketiga
2) Working
Capital Reserve Requirement. Biasanya bank harus menyediakan
alat likuid dalam jumlah yang lebih besar dari ketentuan, walaupun penyediaan
dana tersebut sangat sulit sekali untuk dapat disusun tepat 3%.
3) Cyclical
Reserve requirement. Bank juga sangat
memerlukan dana (cash assets) yang lebih besar pada tanggal-tanggal tertentu,
seperti akhir bulan untuk pembayaran gaji karyawan, maupun cash assets apada
saat menjelang libur panjang dan lain-lain.
c. Penyusunan
Estimasi Cash Flow
Disusunnya estimasi cash flow
untuk menggambarkan gerak arus uang cash (cash assets) yang akan masuk dan
keluar dari bank serta saldo pada akhir periode. Besarnya deficit maupun
surplus yang terjadi dapat diketahui dari emitasi cash flow tersebut. Dalam
penyusunan estimasi cash flow ini peril diperhatikan dan dibedakan dengan
estimasi dari sources and use of fund. Dalam estimasi cash flow disini yang
dilihat hanya alat likuid yang benar-benar berupa uang tunai baik rupiah maupun
valuta asing saja.
d. Rekapitulasi
Anggaran Cash Assets
Dari jumlah saldo cash maka dapat
dibuat rekapitulasi target/volume cash assets yang ada sebagai berikut :
ANGGARAN CASH ASSETS
PERIODE
19.A s.d. 19.B
No
|
Uraian
|
PERIODE BULAN JANUARI
|
|||
Anggaran
|
Realisasi
|
Variance Rp.
|
%
|
||
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
Uang kas
- Rupiah
- Valas
(Eq Rp)
Emas (logam mulia)
- Batangan
- Cemmorative
(coin)
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain
Penempatan pada Bank Lain
Surat-surat Berharga
Deposit on Call
Margin Deposit
Deposit Berjangka
Lain-lain
|
||||
Jumlah
|
Saldo uang kas dan giro pada Bank
Indonesia dan bank lainnya pada butir 1 di atas harus sesuai dengan saldo pada
estimasi cash flow. Sedangkan komponen cash assets lainnya mempunyai likuiditas
yang tinggi tetapi belum siap sebagai alat pembayaran tunai karena harus
dicairkan terlebih dahulu oleh bank yang memiliki cash assets tersebut.
B. ANGGARAN
AKTIVA TETAP
Dalam kegiatan perbankan sudah
pasti akan banyak memerlukan sarana dan prasarana produksi yang diperlukan,
walaupun telah dipahami bahwa sebagian besar aktiva bank berupa monetery assets
dan proporsi fixed assets relative kecil, namun pengadaan fixed assets ini tidak
boleh diabaikan karena biaya aktiva tetap ini baik dalam bentuk biaya
depresiasi , biaya sewa, biaya manitenance dan lain-lain akan membentuk biaya
overhead bagi produk dan jasa bank yang dihasilkan. Dan biaya overhead tersebut
harus ditekan sekecil mungkin agar bank tersebut mampu bersaing dengan
bank-bank lain.
Adapun berbagai masalah dalam
penyusunan anggaran aktiva tetap sebagai berikut :
a. Factor-faktor
yang Mempengaruhi Kebutuhan Aktiva Tetap
Adapun berbagai faktor yang
menjadikan adanya perbedaan antara bank satu dengan bank lainnya terhadap
kebutuhan aktiva tetap sebagai berikut :
1. Company
Image yang Akan Dibangun
Upaya pemeliharaan citra
perusahaan merupakan salah satu unsur yang menjadikan adanya perbedaan dalam
kebutuhan aktiva tetap oleh suatu bank, oleh karena itu sebaik mungkin suatu
bank akan berupaya untuk membangun company image baik dari bentuk bangunan,
warna, standar mobil untuk para eksekutif dan lain sebagainya. Dan tentu dengan
upaya tersebut akan berakibat bertambah besarnya biaya investasi karena factor
fungsi dari aktiva tetap yang akan dibeli tersebut menjadi ganda sebagai alat
produksi dan company image yang sangat penting dalam proses pemasaran produk
dan jasa suatu perbankan.
2. Rencana
Ekspansi Network Cabang
Dengan adanya rencanan ekspansi
network seperti membuka kantor-kantor cabang baru, memperluas jaringan ATM
maupun EFTPOS (Elektronik Fund Transfer at Point Of Sale), akan mengakibatkan
berkembangnya kebutuhan hardware dan software dari sarana komunikasi.
3. Sifat
Usaha Bank/Jenis Usaha Bank
Usaha bank dapat dikelompokkan ke
dalam 2 hal yaitu retail bank dan corporate bank. Untuk bank yang bergerak di
bidang retail akan memerlukan kantor cabang maupun ATM yang banyak untuk
mempermudah palacement produk dan jasanya terhadap para nasabahnya. Kondisi
tersebut berbeda untuk Corporate bank yang tidak perlu kantor cabag terlalu
banyak, namun kantornya tetap memerlukan office space yang luas serta
beralokasi di daerah bisnis, karena para nasabahnya adalah perusahaan
korporasi/perusahaan skala menengah dan besar.
4. Perkembangan
Teknologi
Mengingat pada abad ini teknologi
berkembang semakin pesat, maka tidak heran jika suatu perbankan menggunakan
beberapa diantara alat-alat tersebut seperti computer, sarana telekomunikasi
dan office requipment untuk memberikan pelayanan yang lebih profisionalisme dan
ini manjadi ketergantungan bagi bank dari sarana produksi di atas, juga karena
adanya persaingan antarbank, maka investasi bank ke dalam computer dan sarana
telekomunikasi maupun office equipment akan semakin besar.
5. Volume
Usaha dan Frekuensi Transaksi
Untuk menampung jumlah transaksi
yang banyak maka diperlukan staf yang sesuai dengan beban kerjanya
masing-masing dan oleh karena itu, besarnya volume usaha dan frekuensi
transaksi tersebut akan memerlukan sarana yang sebanding pula. Dengan semakin
besarnya luas office space maupun kapasitas computer yang akan di beli akan
mempengaruhi secara langsung biaya investasi yang harus dianggarkan guna
pengadaannya.
6. Kondisi
Aktiva Lama yang Ada
Secara teknis, aktiva tetap yang
lama masih dapat berfungsi dengan baik, akan tetapi oleh karena perkembangan
teknologi yang semakin hari semakin pesat, maka akan mengharuskan suatu bank
untuk melakukan pembaruan dari alat-alat elektronik data processingnya tersebut
b. Bentuk
Anggaran Pengeluaran untuk Aktiva Tetap
Adapun jenis-jenis pengeluaran
biaya yang harus dilakukan oleh suatu bank untuk memperoleh atau pengadaan
aktiva tetap agar bisa terua berfungsi guna menunjang kegiatan operasionilnya
sehari-hari seperti pengeluaran biaya untuk pembelian, biaya repair dan maintenance,
biaya depresiasi, declining balance model, composite model, biaya sewa, pajak,
penghapusan aktiva tetap dan biaya asuransi.
C. PEMILIHAN
AKTIVE TETAP
Ada berbagai pedoman yang perlu diperhatikan
dalam pemilihan aktiva tetap tersebut antara lain :
a. Pertimbangan
Kualitatif
1) Kualitas
aktiva yang bersangkutan dibandingkan dengan merk-merk lain. Hal ini dapat
diketahui dari pengalaman maupun informasi dari pihak lain.
2) Harga,
biaya angkut, biaya instalasi.
3) Tersedianya
spare parts di pasar lokal.
4) Kompatibilitas
dengan sarana lain.
5) Biaya
reparasi dan pemeliharaan.
6) Nilai
jual kembali yang tinggi.
7) Tersedianya
dealer/distributor tersebar luas.
8) Banyaknya
pemakai peralatan tersebut.
9) Economical
Life/Teknical Life yang panjang.
10) Reputasi
merk dan lain-lain.
b. Pertimbangan
Kuatitatif
1) Cost
and Benefit Ratio Suatu Unit Aktiva
Yaitu perhitungan ratio antar
cost yang dikeluarkan oleh bank untuk pengadaan aktiva tetap dan biaya
eksploitasinya dibandingkan dengan anfaat yang diperolehnya selama economical
lifenya.
2) Pengadaan
Suatu Paket Aktiva Tetap
Dalam kondisis tertentu,
pengadaan aktiva tetap ini dilakukan dalam rangka pembukaan kantor cabang baru
atau unit yang lebih kecil pembukaan 1 unti Automatic Teller Machine, dimana
unit kantor cabang baru atau 1 unit cabang tersebut menghasilkan berbagai
sumber pendapatan dan juga menanggung berbagai macam jenis biaya.
D. REKAPITULASI
ANGGARAN AKTIVA TETAP
Untuk mengetahui berapa biaya dan
investasi yang akan dikeluarkan oleh bank untuk tahun/periode yang perlu
disusun suatu rekapitulasi dari pengeluaran-pengeluaran yang akan langsung
dibebankan kedalam biaya operasionil. Untuk keperluan ini manajemen bank perlu
mengambil accounting policy, antara lain :
Ø Pengeluaran
sampai sejumlah berapa yang dapat langsung dibebankan ke dalam biaya.
Ø Pengeluaran
sampai sejumlah berapa yang harus dikatalisasikan ke dlaam aktiva tetap.
Ø Jenis-jenis
pengadaan aktiva yang bagaimana yang dapat langsung dibebankan ke dalam biaya
operasionil dan pengeluaran mana yang dapat dan harus dikapitalisasikan sebagai
aktiva tetap.
E. PENDAPATAN
PENGELOLAAN AKTIVA TETAP
Pada umumnya aktiva tetap yang
dikelola oleh suatu bank bersifat cost centre, namun ada juga kemungkinan bank
yang bersangkutan juga menyewakan kelebihan office spacenya kepada pihak ke-3,
atau memberikan jasa pengelolahan data melalui komputernya yang mempunyai
kapasitas berlebih. Pengelolaan office centre bank juga pada umumnya mempunyai
status hukum atau badan usaha yang terpisah. Kalau memang demikian tidak perlu
dimasukkan ke dalam anggaran bank yang bersangkutan.
1 komentar:
Use this diet hack to drop 2 lb of fat in just 8 hours
At least 160,000 women and men are using a easy and SECRET "liquid hack" to drop 2lbs every night while they sleep.
It's easy and works with everybody.
This is how you can do it yourself:
1) Hold a drinking glass and fill it up with water half the way
2) And then follow this strange hack
and you'll be 2lbs skinnier in the morning!
Posting Komentar